Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Karya penulis kelahiran Boston, Amerika Serikat, ini terpilih sebagai cerita pendek terbaik dalam Cerpen Kompas 2011. Cerita pendek Seno berjudul Dodolitdodolitbret itu menyisihkan 17 cerpen lain yang terpilih sebagai finalis tahun ini. Diberikan oleh Pemimpin Redaksi Kompas Rikard Bagun di Bentara Budaya Jakarta, Senin pekan lalu, penghargaan atas cerpen itu ramai diperbincangkan di jejaring sosial Facebook dan Twitter. Cerpen itu dinilai memiliki kemiripan cerita dengan Three Hermits, cerpen yang ditulis Leo Tolstoy. Di ujung cerpennya, Seno memang menuliskan takrif bahwa cerita yang ditulisnya itu hanyalah versinya atas berbagai cerita serupa, dengan latar belakang berbagai agama di muka bumi.
Indonesia Corruption Watch
Lembaga swadaya masyarakat yang aktif memerangi korupsi ini dianugerahi UII Award oleh Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. ”Di saat amburadulnya legislatif, yudikatif, dan eksekutif dalam memberantas korupsi, ICW hadir sebagai pilar keempat dalam penuntasan kasus korupsi,” kata Rektor UII Edy Suandi Hamid di Jakarta, Senin pekan lalu. ICW dinilai berani dan konsisten mengungkap kasus korupsi kakap berdasarkan data yang jelas. ICW merupakan lembaga pertama yang menerima gelar ini karena sebelumnya penghargaan diberikan kepada perorangan.
SAKIT
Utha Likumahuwa
Penyanyi yang tenar pada 1980-an lewat tembang Puncak Asmara dan Esok Kan Masih Ada ini terbaring koma di Rumah Sakit Santa Maria Pekanbaru, Riau. Ia terkena serangan jantung saat tengah bertamu di rumah koleganya, Ahad dua pekan lalu. Berdasarkan hasil pemeriksaan magnetic resonance imaging, Utha juga mengalami penyumbatan pembuluh darah di otak sebelah kiri. Penyanyi yang bulan depan genap berusia 60 tahun ini memiliki pula riwayat penyakit diabetes.
”Saya ingin meluk istri karena saya kan PSSI, Persatuan Suami Sayang Istri.”
— George Toisutta, bekas Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Kamis pekan lalu, saat ditanya soal kegiatan yang akan dilakukannya setelah digantikan oleh Letnan Jenderal Pramono Edhi Wibowo.
”Ini bukti Demokrat tidak bisa mendisiplinkan anggotanya.”
— Pengacara senior Adnan Buyung Nasution, Selasa pekan lalu, menyayangkan kelalaian Partai Demokrat dalam menangani kasus-kasus yang membelit Muhammad Nazaruddin.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo