Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

30 TAHUN LALU

20 Juni 2011 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

2 Mei 1981
Kartosoewirjo dan NII

MOHAMMAD Natsir, salah satu tokoh kemerdekaan, menyebutkan bahwa istilah ”negara Islam” awalnya dicetuskan Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo. Pada 7 Agustus 1949, Kartosoewirjo memproklamasikan berdirinya Negara Islam Indonesia dengan Tentara Islam Indonesia sebagai pasukan militernya.

Ini imbas dari keputusan Perjanjian Renville, yang mengharuskan tentara Indonesia meninggalkan daerah-daerah yang dikuasai tentara Belanda secara de facto. Kartosoewirjo, yang juga memimpin pasukan, menolak perjanjian yang dinilainya merugikan posisi Indonesia itu.

Upaya Mohammad Natsir, utusan pemerintah Sukarno-Hatta, melobi Kartosoewirjo tidak membuahkan hasil. Kartosoewirjo beranggapan pemerintahan Indonesia telah jatuh dan bubar dengan dikuasainya Ibu Kota Yogyakarta dan tertangkapnya Sukarno-Hatta oleh Belanda. Ia menganggap negara baru yang diproklamasikannya sebagai kelanjutan Indonesia.

Gerakan NII secara resmi berakhir pada 3 Juni 1962, saat Kartosoewirjo tertangkap oleh pasukan Siliwangi di hutan Gunung Rakutak. Dalam keadaan sakit, ia menandatangani surat perintah menyerah kepada pemerintah. Upaya serupa di Aceh dan Sulawesi Selatan juga akhirnya berhenti.

Kini, 30 tahun kemudian, masyarakat kembali diresahkan oleh gerakan kelompok serupa. Namanya gerakan Negara Islam Indonesia Komandemen Wilayah 9. Pemimpinnya Abdus Salam Panji Gumilang. Banyak anak muda lari dari keluarganya untuk menjadi kaki-tangan gerakan ini. Meski mereka sudah meresahkan masyarakat, entah kenapa, polisi terkesan lepas tangan begitu saja.

ARSIP 

20 Juni 1966
Surat Perintah Sebelas Maret diundangkan menjadi keputusan Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara.

21 Juni 1998
Indonesia Corruption Watch berdiri. Sejak itu, lembaga swadaya masyarakat ini aktif mengumpulkan data korupsi para pejabat dan mempublikasikannya kepada masyarakat.

22 Juni 1945
Piagam Jakarta ditandatangani politikus religius nasionalis dan sekuler nasionalis sebagai tawaran dasar negara. Belakangan isinya berubah sebagai kompromi dua kelompok itu.

23 Juni 1928
Jenderal TNI (Anumerta) Andi Muhammad Jusuf Amir lahir di Bone, Sulawesi Selatan. Dia adalah salah satu saksi kunci pemberian Surat Perintah Sebelas Maret dari Presiden Sukarno untuk Jenderal Soeharto.

24 Juni 1949
Sesuai dengan isi perjanjian Roem-Royen, tentara Belanda ditarik dari Yogyakarta, ibu kota Republik Indonesia saat itu.

25 Juni 1938
Kongres Bahasa Indonesia yang pertama diadakan di Surakarta, Jawa Tengah.

26 Juni 2000
Pramoedya Ananta Toer memperoleh penghargaan pada acara Budaya Asia Fukuoka XI.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus