KORAN Belanda Algemeen Dagblad, setiap Senin memuat iklan mini.
Antara lain berbunyi "Lief charmant meisje verwent heren prive.
Tel. 010-864952 12 - 18 uur." Gadis manis yang mempesona,
bersedia memanjakan pria secara pribadi. Telepon nomor sekian,
jam 12 - 18. Atau "Utrecht. 3 lieftallige meisjes zoeken
bijverdiensten in romantische sfeer. Tel. 030-948469. Tiga gadis
yang menguasai bahasa asing mencari kerja sambilan dalam
suasana romantis. Tempat di Utrecht.
Iklan mini lain berbunyi "Relaxen met sportieve jongens Den
Haag, Hogezand 92aO70-460037." Iklan terakhir ini tentu saja
bagi para wanita yang ingin bersantai dengan pria gagah. Iklan
lain "Erik, 21 jaar, voor alle sex v. ma t/m vrij 12 tot 23 u,
tel. 070-608997." Erik, pemuda berusia 21 tahun, bisa untuk pria
dan wanita, dari Senin sampai dengan Jum'at, jam 12.00 - 23.00.
Model iklan mini lainnya "Zoetermeer, relaxen met huisvrouw v.
ma t/m vrij 9.30- 13.00. tel. 079-217774."Di Zoetermeer, yang
berminat bisa bersantai dengan nyonya rumah, dari Senin sampai
dengan Jum'at, jam 9.30 - 13.00.
Bisnis seperti yang diiklankan di atas, adalah hal yang legal
di negeri Belanda. Gadis-gadis yang masih berstatus "perawan,
pria-pria muda yang menjual dirinya kepada tante-tante iseng
atau juga sesekali bisa menyediakan diri untuk sesama jenis.
Belakangan ini, bahkan nyonya-nyonya rumah mengiklankan diri
dengan sepengetahuan suaminya. Ada juga iklan yang menerangkan
"sexy Housewife yang punya beberapa anak, mengundang pria di
rumah pribadinya", yaitu di rumah nyonya tersebut.
"Juga usaha kami ini selalu kami jaga mutunya," kata laki-laki
yang bernama Pieter Ros. Usianya baru 43 tahun, berpakaian
parlente, gagah dan selalu berbicara dengan gaya luwes. Sudah 10
tahun dia membuka usaha yang dinamakannya public service ini
"dan saya tidak menamakan usaha ini usaha pelacuran". Kata Ros
lagi "Memang pelacuran adalah profesi tertua di dunia ini,
tetapi saya mengusahakan agar kelasnya lebih tinggi lagi."
Pieter Ros mengakui bahwa setiap hari dia mengusahakan tidak
kurang dari 350 belles du jour -- 350 wanita cantik setiap hari
-- yang menerima langganan pria mereka di rumah. Ros juga
memberikan servis telepon khusus kepada nyonya-nyonya rumah yang
mempunyai kerja sambilan. Memasang telepon di Belanda, tidak
sesulit dan semahal di Indonesia. Dan hal ini tentu saja
memperlancar kerja Pieter Ros, bahkan telah membuat ia kaya
raya.
Ros selalu yakin bahwa usahanya ini hanya sekedar perantara
antara pria dan wanita yang ingin berkencan. "Dan saya cukup
bangga atas usaha saya ini," ujarnya, "kami memonopoli Den Haag
dan mungkin usaha kamilah yang terbesar di Belanda." Ujar Ros
lagi "Nama saya sudah jadi jaminan mutu. Tanyakan saja kepada
orang-orang di jalan, tiap 10 orang di jalanan, paling tidak 4
orang di antaranya mengenal nama Pieter Ros."
Kantor Pieter Ros sederhana sekali. Dari luar, tampak seperti
toko cerutu atau toko-toko kecil yang banyak bertebaran di Den
Haag. Tidak begitu impresif dan di kaca etalasenya cuma
terpampang tulisan: Modern Kontact. Tidak dinyana sama sekali
bahwa kantor ini bisa berpenghasilan sekitar AS$ 200.000 setahun
atau sekitar Rp 120 juta bersih setelah dipotong pajak. Di
seluruh Belanda, ada sekitar 9 kantor jasa dengan nama Modern
Kontact.
Penghasilan Ros sendiri sekitar AS$ 88.000 (Rp 53 juta) setahun.
Rumah pribadinya cukup besar, sebuah kastil yang dikelilingi
sungai buatan dan sebuah restoran sebagai investasinya di bidang
lain. Langganan Modern Kontact adalah orang-orang multi nasional
yang kebanyakan berasal dari Belgia, Jerman, Inggris atau
Amerika Serikat. Jumlah langganan yang mereka layani sekitar 10
sampai 25 ribu orang. "Langganan kami adalah orang-orang
terpelajar," ujar Ros, "bahkan kami perlu juga mengadakan
seleksi terhadap mereka."
Toko cerutu yang ada di ruang depan kantornya hanya sebagai
tameng saja. "Ini juga untuk mengenakkan perasaan langganan
kami, agar tidak melulu langsung mau pesan wanita," ujar Ros.
Tambahnya lagi: "Satu hal lagi, wanita-wanita yang kami iklankan
itu bukanlah seorang profesional dalam hal jual diri." Anggota
Modern Kontact yang baru, juga tidak luput dari seleksi. Kalau
dia datang ke rumah seorang wanita dan ternyata wanita itu masih
tidur pada jam 12.00 tengah hari, langsung dia ditolak jadi
anggota Modern Kontact.
Wilhelmina
Ros biasanya meminta foto, riwayat hidup berikut hobi mereka
untuk dicantumkan dalam sebuah album di balik lemari yang
menjual berbagai merek cerutu dan tembakau di tokonya. Untuk
menghindari hal-hal yang tidak dikehendaki, biasanya Ros sendiri
yang mengunjungi wanita-wanita itu. Ia memilih waktu di kala
suami si wanita itu ada di rumah, dengan demikian salah-paham
bisa dihindari antara suami-isteri tersebut dan berapa tuntutan
suami si wanita kepada Pieter Ros.
Misalnya Wilhelmina yang telah menikah dengan seorang pria yang
jadi supir di Amsterdam. Usia Wilhelmina 26 tahun, bermata biru
dan berambut pirang. "Saya ingin mempunyai uang ekstra," ujar
Wilhelmina, "dan suami saya tidak keberatan akan hal ini."
Menurut wanita ini, satu hal yang bisa menolong langgengnya
perkawinannya ialah "Dalam Modern Kontact, saya tidak pernah
melibatkan perasaan saya kepada langganan." Prakteknya dilakukan
ketika suaminya pergi kerja, anaknya pergi ke sekolah dan secara
teratur pula dia harus check-up ke dokter. Pergi ke dokter
adalah suatu keharusan bagi anggota perkumpulan ini.
"Usaha kami ini bukanlah usaha komersialisasi seks," ujar Ros,
"karena nyonya-nyonya tersebut hanya bisa memberikan servisnya
kalau sempat dan kalau ada waktu lowong. Artinya, kalau
rumahtangganya sedang repot atau ada anaknya yang sakit,
pemberian servis keluar ditunda dulu.
Tarif biasanya berkisar antara AS$ 38 sampai AS$ 125 atau
rata-rata sekitar AS$ 64. Servis yang diberikan mulai dari
minuman, ngobrol-ngobrol sampai urusan tempat tidur. Modern
Kontack sudah mengambil "pajak" terlebih dahulu kepada si
langganan ketika dia berkonsultasi dan melihat foto-foto di
album. Tarif yang diminta Modern Kontact biasanya sekitar AS$
12,50 sampai AS$ 37,50, tergantung mutu wanita dan pelayanan
yang dimaui langganan.
Karena Ros selalu mengadakan seleksi dengan teliti,
wanita-wanita yang jadi anggotanya selalu berkelakuan sopan dan
kalau diajak keluar bahkan tidak kentara kalau nyonya A bukan
istri tuan B yang sedang menggandengnya. Bahkan kalau terjadi
kencan ulangan, si wanita cukup mengirim pembagian sebanyak AS$
12,50 untuk Modern Kontact.
Ada lagi satu syara bagi mereka yang ingin jadi warga
perkumpulan ini. Ujar Pieter Ros: "Kalau wanita itu masih
berusia 17 atau 18 tahun, biasanya saya katakan kepadanya,
kembali hubungi kami saja nanti setelah 4 atau 5 tahun lagi."
Pieter Ros dengan Modern Kontactnya hanya mau menerima wanita
berusia 20 tahun sampai 58 tahun! Tidak boleh kurang dan juga
emoh kalau sudah terlalu tua. Satu syarat lagi yaitu Pieter Ros
hanya menerima wanita yang mempunyai suami atau yang pernah
menikah.
Dolle Mina
Usaha Modern Kontact yang berkembang pesat ini tidak pernah
mendapat sorotan dari berbagai organisasi wanita. Tidak juga
dari Dutcb Women's Movement yang kini usianya telah 27 tahun dan
yang banyak sekali bergerak di bidang emansipasi. Atau justru
karena gerakan emansipasi berarus kencang itu, timbul dobrakan
dinding rumahtangga yang dari luar tampaknya cukup memuaskan.
Dunia wanita yang hanya terbatas pada bidang dapur, gereja dan
anak (Kuche, Kirche und Kinder) tidak lagi cuma satu-satunya
dunia wanita-wanita Belanda.
Gerakan emansipasi mulai bergerak santer di tahun 1960. Tahun
1968 berdiri Man-Vrouw-Maatschappij, Perkumpulan Pria-Wanita.
Gerakan ini kemudian populer dengan nama Dolle Mina, berkat
pimpinan Wilhelmina Drucker. Dolle Mina memprotes UU Aborsi,
berdemonstrasi menentang Paus dalam hal Keluarga serencana.
Bahkan wanita selanda menurut Dolle Mina dibenarkan menyiuli
pria tampan yang lewat.
Ulah wanita Belanda memang cukup khas. Untuk menjauhi dunia
laki-laki, di Amsterdam ada toko buku yang khusus menjual
buku-buku kewanitaan dan pembelinya hanya boleh wanita saja.
Juga di Amsterdam, ada bar - tiga buah banyaknya -- yang
pengunjungnya hanya wanita.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini