Ahok Mantap di Jalur Independen

KEPUTUSAN Basuki Tjahaja Purnama melaju melalui jalur independen dalam pemilihan Gubernur Jakarta tahun depan mendapat respons positif. Setelah dia mengumumkan menggandeng anak buahnya, Heru Budi Hartono, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah, sebagai bakal calon wakil gubernur, pada Senin dua pekan lalu, dukungan melalui Teman Ahok—organisasi relawan pengumpul dukungan—kian mengalir deras.

Suasana posko Teman Ahok di Pejaten, Jakarta Selatan, lebih ramai dari biasanya. Begitu pula stan Teman Ahok di pusat-pusat belanja. Hasil jajak pendapat di Tempo.co menunjukkan hampir semua responden mendukung Ahok maju sebagai calon gubernur dari jalur perseorangan. Dari 4.455 peserta survei, hanya 287 yang menolak.

Mantapnya dukungan untuk lepas dari partai politik itu lantas dimaknai sebagai gerakan "deparpolisasi", terutama oleh politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan. Partai ini sejak awal berniat memasangkan kembali Ahok dan Djarot Syaiful Hidayat. Berlarut-larutnya keputusan PDI Perjuangan membuat Ahok gusar dan tak sabar. Soalnya, jika PDIP menolak, ia tak punya waktu banyak untuk mengumpulkan kartu tanda penduduk.

Kendati hari ini Hanura, NasDem, dan Partai Kebangkitan Bangsa sudah menyatakan minat mendukung Ahok. Jika satu partai lagi mendukung untuk menggenapkan syarat dukungan partai, Ahok pun resmi menjadi calon partai, bukan lagi calon independen yang dipotong sana-sini oleh politikus yang tak menyukainya dengan menaikkan syarat dukungan KTP.

Indikator Pekan Ini

Apakah agama calon kepala daerah menjadi penentu utama pilihan Anda ketika pilkada?www.tempo.co.