Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Album

7 September 2015 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGHARGAAN
Harry Truman Simanjuntak

Arkeolog Harry Truman Simanjuntak mendapat Penghargaan Sarwono Prawirohardjo atau Sarwono Award dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia atas pengabdiannya selama 38 tahun di pusat penelitian arkeologi nasional. Ia dinilai tekun pada penelitian prasejarah dalam konteks Asia Tenggara dan Oseania, penelitian Hominid/Palaelitik di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sumba, dan Maluku; kehidupan masa Plestosen Akhir-Holosen Awal; serta budaya Neolitik dan Megalitik atau Paleometalitik di sejumlah situs di Tanah Air yang hasilnya menjadi sumber rujukan nasional dan internasional.

Dewa Ngurah Suprapta

Kepala Laboratorium Biopestisida Universitas Udayana ini meraih penghargaan dari Kementerian Luar Negeri Jepang. Ia dinilai atas jasanya mempererat hubungan persahabatan dan pertukaran bidang akademik Indonesia-Jepang. Dewa mendalami ilmu pertanian, khususnya ilmu plant pathology (plant protection) di Universitas Kagoshima, Jepang, dan mendapat gelar doktor dari universitas tersebut pada 1997. Ia menjalin kerja sama dengan Universitas Pertanian Tokyo selama sepuluh tahun. Selain itu, sejak 2004, Dewa menjadi koordinator program penyebaran hasil kajian akademik melalui program pertukaran akademik untuk mahasiswa S2 bidang pertanian antara Universitas Udayana dan Universitas Ibaraki, Jepang.

MENINGGAL
Kanjeng Raden Ayu Nindyokirono

Istri almarhum Sultan Hamengku Buwono IX, Kanjeng Raden Ayu Nindyokirono, meninggal di Jakarta pada Senin pekan lalu sekitar pukul 00.30 pada usia 85 tahun. Nindyokirono adalah istri kelima dan satu-satunya istri HB IX yang bukan keturunan raja. Perempuan asal Bangka yang bernama asli Norma itu menikah dengan HB IX pada 1976. Jenazah disemayamkan di Bangsal Manis di Keraton Yogyakarta, yang terletak di bagian selatan Bangsal Kencana pada 3 September, kemudian dimakamkan di makam raja-raja Mataram di Imogiri, Bantul, pada hari yang sama. Makamnya satu kompleks dengan makam suaminya.

Soetandyo Wignjosoebroto

GURU besar emeritus ilmu politik Universitas Airlangga Surabaya ini wafat pukul 07.00 di Rumah Sakit Elisabeth Semarang, Senin pekan lalu. Sosiolog ini meninggalkan tiga anak perempuan dan lima cucu. Dalam sepekan terakhir, Soetandyo dirawat di Rumah Sakit Elisabeth karena hipertensi dan penyempitan saraf. Sebelum diberangkatkan ke Surabaya, jenazah disemayamkan dan disalatkan di Universitas Diponegoro. Selain di Unair, ia mengajar di Undip. Peraih Yap Thiam Hien Award 2011 ini dimakamkan di pemakaman umum Keputih, Surabaya.


"Saya juga sama dengan Pak Luhut. Sama-sama panglima. Saya panglima domba."
Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki setelah dilantik menggantikan Letnan Jenderal Luhut Binsar Pandjaitan pekan lalu.

"Saya datang ke Indonesia untuk meminjam keramahan, keindahan budaya, kekuatan Indonesia."
Managing Director International Monetary Fund (IMF) Christine Lagarde, membantah kedatangannya ke Indonesia untuk memberi pinjaman, Selasa pekan lalu.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus