Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghargaan
Dian Hendrayana
YAYASAN Kebudayaan Rancagé memberikan hadiah sastra kepada sembilan sastrawan Sunda, Jawa, Bali, dan Batak di halaman gedung baru Perpustakaan Ajip Rosidi, Jalan Garut 2, Bandung, 22 Agustus lalu. Hadiah ini dibuat sastrawan Ajip Rosidi untuk menghargai karya sastra berbahasa daerah. Tahun ini penghargaan diluaskan untuk sastra berbahasa Batak. Selain Dian yang berbahasa Sunda, ada Aam Amilia (Sunda), Triman Laksono (Jawa), Yulitin Sungkowati (Jawa), Hadiah Samsoedi (Sunda), I Gede Putra?Ariawan (Bali), I?Nyoman Adiputra (Bali), Saut Poltak Tambunan (Batak), dan Leonardus?Egidius Joosten (Batak). Joosten dianggap konsisten karena sejak usia 29 tahun memelihara sastra Batak Toba. Setiap sastrawan menerima Rp 5 juta.
Jacobus Busono
JACOBUS Busono, pemilik dan Chairman Pura Group, menerima Anugerah Perekayasa Utama Kehormatan?dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Jakarta, dua pekan lalu. Jacobus dianggap berjasa membuat hologram pita cukai untuk?mengamankan kepentingan negara dalam penerimaan cukai. Acara itu dihadiri presiden kelima Indonesia, Megawati Soekarnoputri, serta Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi M. Nasir, selain Sekretaris Kabinet Pramono Anung.Beberapa mantan menteri?juga menerima penganugerahan yang sama, seperti Hartarto, Rahardi Ramelan, dan?Wardiman Djojonegoro.
Meninggal
Abrar Yusra
SASTRAWAN kelahiran Agam, Sumatera Barat, ini meninggal setelah mengalami stroke pada Jumat pekan lalu di Rumah Sakit Karya Bhakti, Bogor, pada usia 72 tahun. Sebelum menjadi sastrawan, Abrar dikenal sebagai guru di INS Kayutanam, Padang. Lalu ia menjadi wartawan di harian Singgalang. Sebagai sastrawan, Abrar menulis cerita pendek dan novel. Tanah Ombak, novelnya yang terbit pada 2002, mendapat penghargaan Hadiah Sastra Masyarakat Asia Tenggara di Kuala Lumpur pada 2003. Ia juga menulis biografi banyak tokoh, seperti mantan Kepala Kepolisian RI Jenderal Hoegeng, penyair Amir Hamzah, ekonom Selo Soemardjan, dan sastrawan Ali Akbar Navis.
"Betul, saya Tuhan."
Tuhan, pria 42 tahun yang bekerja sebagai tukang kayu di Banyuwangi, Jawa Timur, ketika menerima Tempo di rumahnya. Namanya menghebohkan dunia maya karena tak biasa.
"Bagaimana Cara Anda Menjaga Diri Agar Tak Selingkuh?"
Pertanyaan anggota panitia seleksi pemimpin Komisi Pemberantasan Korupsi, Supra Wimbarti, kepada seorang calon dalam wawancara terbuka pekan lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo