Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Album

16 Mei 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

PENGUKUHAN GURU BESAR Salim Said, 62 tahun

Pengamat militer Dr Salim Said, Sabtu dua pekan lalu dikukuhkan sebagai guru besar pada Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jawa Timur. Di hadapan sivitas akademika UMM, sarjana sosiologi lulusan Universitas Indonesia ini menyampaikan orasi ilmiah berjudul "Sistem Kami Tidak Mengenal Perbedaan Antara Sipil dan Militer: Beberapa Catatan tentang Usaha Penegakan Supremasi Sipil di Indonesia".

Menurut Salim, hegemoni militer yang sangat kentara di zaman Orde Baru sempat pudar di masa B.J. Habibie. Namun, ketika kursi presiden diduduki Megawati, tentara kembali terjun ke kancah politik. "Selain tidak ingin bermusuhan dengan tentara, Megawati memang tidak mempunyai konsep yang jelas dalam mengurus tentara," kata Salim.

Salim tak kuasa menahan haru ketika mengenang kedua orang tuanya yang telah meninggal. "Hari ini saya menjadi orang terhormat karena pendidikan yang ditanamkan orang tua saya sejak kecil. Alangkah bahagianya jika ayah saya dan ibu saya yang buta huruf bisa hadir di dalam ruangan yang terhormat ini," ujar pria kelahiran Parepare, Sulawesi Selatan, 10 November 1943, ini.

Acara pengukuhan Salim Said dihadiri sejumlah tokoh sipil dan militer, antara lain Sekretaris Jenderal Departemen Pertahanan dan Keamanan Letnan Jenderal Sjafrie Sjamsoeddin, Letnan Jenderal (Purn.) Suaidy Marasabessy, Mayor Jenderal TNI Soeharto, A.M. Fatwa, Permadi, dan Alvin Lie.

Sempat mengajar di beberapa perguruan tinggi di Jakarta, Salim Said menjadi dosen luar biasa Universitas Muhammadiyah Malang sejak 2000. Ia juga sempat menjadi dosen tamu di beberapa perguruan tinggi mancanegara. Pada 2001, ia menjadi profesor tamu di Ohio University, Athens, Ohio, Amerika Serikat.

Awal 1965, Salim muda yang risau dengan dominasi komunis saat itu, sempat menjadi wartawan di harian Angkatan Bersenjata. Ketika itu sebagian besar media massa dikuasai Partai Komunis Indonesia dan onderbouw-nya. Setahun kemudian, bersama Goenawan Mohamad dkk, Salim ikut mendirikan majalah berita mingguan ini, Tempo.

Setelah meraih gelar sarjana sosiologi di Universitas Indonesia pada 1976, empat tahun kemudian, ayah satu anak ini menggondol gelar magister hubungan internasional dari Ohio University, Amerika Serikat. Pada 1985 ia meraih gelar doktor ilmu politik di perguruan tinggi yang sama dengan disertasi berjudul "Sejarah dan Politik Tentara Indonesia".


"Presiden merespons dan masih merasa bahwa setelah sekian lama belum terlalu memuaskan hasilnya." Menteri Sekretaris Kabinet Sudi Silalahi dalam keterangan pers seusai pertemuan Tim Pencari Fakta Kasus Munir dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di kantor presiden, Rabu pekan lalu, tentang lambannya pengungkapan kasus kematian Munir.

"Tidak pernah disampaikan ke saya secara jelas. Dengar samar-samar, pernah, tapi tidak jelas." Ketua Komisi Pemilihan Umum Nazaruddin Sjamsuddin, Kamis pekan lalu, tentang rencana penyuapan terhadap Khairiansyah, auditor Badan Pemeriksa Keuangan, oleh Mulyana Wira Kusumah.

"SBY-JK seharusnya mulai merombak tim ekonominya." Drajad H. Wibowo, anggota tim Indonesia Bangkit, mengenai kekisruhan sesama anggota tim ekonomi Kabinet Indonesia Bersatu, di Jakarta, Senin pekan lalu.


16 Mei 1943 Pemberontakan kaum Yahudi di ghetto Warsawa berakhir. Perlawanan bersenjata itu meletup pada awal Januari, dipicu oleh perlakuan kejam tentara Nazi Jerman terhadap kaum Yahudi.

17 Mei 1967 Perang Enam Hari Israel melawan koalisi Mesir, Suriah, dan Yordania. Dipicu tuntutan Presiden Mesir Gamal Abdul Nasser agar tentara PBB meninggalkan Gurun Sinai.

18 Mei 1974 India melakukan uji coba bom nuklir di pangkalan militer Pokhram di Gurun Thar Rajasthan. Keberhasilan uji coba tersebut mengantar India menjadi negara keenam yang memiliki bom nuklir.

19 Mei 1919 Mustafa Kemal Attaturk mendirikan Perkumpulan Mempertahankan Anatolia dan Rumelia, menyusul lepasnya sejumlah wilayah kekuasaan kekaisaran Utsmani dalam Perang Dunia I. Konflik Turki dan Italia itu memicu Perang Kemerdekaan Turki.

20 Mei 2002 Republik Timor Lorosae merdeka penuh setelah menjalani masa transisi pemerintahan di bawah Perserikatan Bangsa-Bangsa. Masa transisi dilakukan PBB setelah dalam jajak pendapat 1999 rakyat Timor Lorosae menghendaki lepas dari Indonesia.

21 Mei 1991 Mantan Perdana Menteri India Rajiv Gandhi, 46 tahun, tewas seketika dalam ledakan bom di tengah kampanye Partai Kongres di Sriperumbudur, Madras. Kematian Rajiv mengakhiri peran dinasti Nehru dalam pentas politik India.

22 Mei 1972 Presiden Richard Nixon mengunjungi Uni Soviet. Nixon tercatat sebagai Presiden Amerika Serikat pertama yang berkunjung ke Negara Tirai Besi. Kunjungan Nixon meletakkan dasar penting bagi sejumlah kesepakatan antara kedua negara, di antaranya menyangkut pembatasan senjata strategis.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus