Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kutipan & Album

Album

28 Maret 2005 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengukuhan Krisna Harahap, 64 tahun

Doktor Krisna Harahap SH MH, 64 tahun, dikukuhkan sebagai guru besar tetap Sekolah Tinggi Hukum Bandung (STHB), Sabtu awal Maret lalu. Saat pengukuhan, ahli hukum tata negara dari Universitas Padjadjaran, Bandung, ini menyampaikan pidato berjudul "Menuju Ketertiban Hukum yang Berkeadilan, Studi Kasus Upaya Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi".

Agaknya Krisna merasa perlu mendalami benar ihwal seluk-beluk praktek busuk korupsi, dan kebetulan kini menjadi salah satu anggota hakim ad-hoc tindak pidana korupsi. Tentu saja hal itu sekaligus bermanfaat guna memikirkan strategi pemberantasannya. "Semua mesti top-down, bukan bottom-up," katanya sembari mengingatkan masih kentalnya hubungan patron-client dalam masyarakat Indonesia.

Dalam praktek, misalnya, jika Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertekad memberantas para koruptor, dia harus bersikap tegas dan konsisten. Jadi, wajib hukumnya menggunakan "sapu yang bersih". Jika aparat penegak hukum tidak bersih, "Ya, semua tak kunjung beres," katanya.

Selain masalah korupsi, bekas wartawan harian Mandala, Bandung, ini juga sangat peduli dengan kebebasan pers. Untuk itu, Krisna tegas-tegas mendukung agar Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers bisa menjadi lex specialis. "Ini harus diperjuangkan dan kita tak boleh berputus asa," ujarnya.

Pada semester ganjil ini, pria yang sudah bergelar profesor itu mengajar mata kuliah penanganan perkara perdata di STHB. Sebelumnya, pada semester genap, pria yang menyelesaikan program S-2 di Universitas Padjadjaran ini memberi kuliah tentang hak asasi manusia dan acara perdata.


"Saya anggap wajar. Jadi, secara jantan saya katakan minta maaf. Kita pun di Indonesia akan marah jika bendera kita dibakar." —Duta Besar Indonesia untuk Malaysia, Rusdiharjo, di gedung MPR/DPR, Rabu pekan lalu, menjawab pertanyaan anggota Dewan soal pernyataan maafnya kepada Barisan Pemuda Nasional di Malaysia.

"Jangan menjadikan pemberian izin sebagai tameng dan masyarakat malah dikorbankan." —Menteri Kehutanan M.S. Kaban menyampaikan pernyataannya kepada wartawan di kantor Wakil Presiden, Kamis pekan lalu, menyangkut illegal logging. Dia bilang, Pemerintah Provinsi Papua selama ini membuat kebijakan yang menguntungkan cukong.


TEMPO DOELOE

28 Maret 1979 Reaktor nuklir Three Miles Island bocor dan menyebarkan radiasi di udara Pennsylvania, Amerika. Pemerintah daerah setempat langsung menyatakan situasi darurat. Kebocoran reaktor tersebut tercatat sebagai kebocoran reaktor terburuk dalam sejarah Amerika.

29 Maret 1971 Letnan William Calley, 27 tahun, Komandan Kompi Charlie Divisi ke-11 Brigade Infanteri, dijatuhi hukuman penjara seumur hidup oleh pengadilan militer di Fort Benning, Georgia, Amerika. Saat itu, Kompi Charlie kemudian membantai warga desa yang tak bersenjata, dari orang tua, wanita, sampai anak-anak, karena kompi menuduh mereka komunis.

30 Maret 1981 Presiden Amerika Serikat, Ronald Reagan, ditembak di Washington usai menghadiri sebuah konvensi di Washington Hilton Hotel. Empat sampai lima tembakan dilepaskan John Hinckley, 25, seorang pemuja aktris Jodie Foster. Hinckley menembak Reagan untuk menarik perhatian Jodie Foster. Ia kemudian didakwa mencoba membunuh Presiden, namun dibebaskan karena dianggap gila.

31 Maret 1959 Pemimpin Tibet, Dalai Lama, disertai 20 orang pengikut setianya, tiba di Khenzimana Pazz, perbatasan India-Tibet. Dalai Lama berjalan kaki selama 15 hari menyusuri Pegunungan Himalaya untuk mengasingkan diri menghindari penangkapan tentara Cina, menyusul kerusuhan massal antara penduduk Tibet dan tentara Cina di Lhasa, ibu kota Tibet.

1 April 1867 Singapura, yang merupakan wilayah Kesultanan Johor, resmi menjadi koloni Kerajaan Inggris, setelah sejak 1819 hanya berstatus sebagai salah satu wilayah perdagangan di bawah kuasa British East India Company. Pejabat British East India Company, Thomas Stanford Raffles, membangun Singapura sebagai bandar dan daerah permukiman di awal kekuasaannya.

2 April 1982 Kepulauan Falkland di Atlantik Selatan diduduki Argentina lewat operasi militer atas perintah Jenderal Leopoldo Galtieri. Kepulauan yang menjadi koloni Inggris tersebut terus menjadi sengketa antara kedua negara sejak Inggris mengklaim kepulauan itu pada tahun 1833. Serbuan militer Argentina bermaksud mengembalikan wilayah kepulauan yang disebut sebagai Las Malvinas itu menjadi milik Argentina.

3 April 1922 Joseph Stalin diangkat menjadi Sekretaris Jenderal Partai Komunis Uni Soviet. Ia menggantikan posisi Vladimir Lenin, yang mulai sakit-sakitan. Stalin segera mengkonsolidasi kekuasaannya dalam tubuh partai, dan pengaruhnya makin kuat setelah Lenin meninggal dua tahun kemudian. Dalam masa kekuasaannya, Stalin mendorong industrialisasi dan kolektivisasi pertanian di Uni Soviet.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus