Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penghargaan Lewat Meditasi
Haji Agus Bambang, 44 tahun
Tak ada yang bisa melupakan Haji Agus Bambang Prianto. Nama pria 44 tahun kelahiran Kuta, Bali, ini mencuat ketika ia, dengan kelompok Fardu Kifayah-nya, bahu-membahu menyelamatkan para korban saat bom meledak di kampung halamannya, Kuta, 12 Oktober 2002 lalu.
Pria berkulit gelap ini tak pernah sedikit pun berpamrih untuk semua pengorbanannya. Tapi dunia tak pernah lupa pada jasanya. Penghargaan demi penghargaan bertaraf internasional mengalir. Yang terbaru, anugerah "Lifting Up the World with a Oneness-Heart" datang dari Sri Chinmoy, tokoh spiritual asal Bangladesh.
Ini bukan penghargaan kecil. Sejumlah tokoh dunia pernah menerima gelar yang sama. Mereka antara lain Presiden Afrika Selatan Nelson Mandela, Direktur UNICEF James Grant, Bunda Teresa, Cardinal Basil Hume, juga pemusik Sting dan atlet Carl Lewis.
Bagi Bambang, ini adalah penghargaan ke-11 yang ia terima. Ia sendiri tidak menduga Sri Chinmoy memilihnya. Bambang berkisah, Sabtu pekan lalu, 24 Januari, salah seorang murid Chinmoy asal Selandia Baru datang menemuinya. Murid ini memberi tahu bahwa, melalui meditasi, Sri Chinmoy memutuskan memilih Bambang. Bambang, kata sang murid, dianggap layak karena perjuangannya menolong korban bom Bali tidak mengenal sekat agama, ras, suku bangsa, dan negara.
Penghargaan itu telah diserahterimakan di Inna Grand Bali Beach, Sanur, Denpasar, pada 27 Januari lalu. ''Saat menerima, saya merinding. Air mata saya meleleh. Saya terharu,'' kata Haji Bambang.
Seolah menyempurnakan penghargaan tersebut, sebelumnya utusan khusus Departemen Kesehatan Pemerintah Swiss datang menemui Bambang. Mereka meminta izin untuk membukukan teknik-teknik evakuasi yang diterapkan Bambang saat menyelamatkan para korban bom. Kelak, buku ini akan menjadi buku panduan evakuasi tim penyelamat di Swiss.
Jalil Hakim
Pelantikan
Guruh Sukarno Putra
Bertarunglah bak penari. Ungkapan itu mungkin tepat digunakan bagi kumpulan pendekar Banten yang bernama resmi Persilatan, Pendekar, dan Seni Budaya Banten Indonesia (PPSBBI). Selasa 27 Januari lalu, mereka melantik seniman serba bisa Guruh Sukarno Putra menjadi dewan pembina pendekar.
Di podium, saat pelantikan, Guruh berdiri gagah. Mengenakan pakaian kebesaran pendekar, sosok Guruh terlihat sangar. "Ini wujud terima kasih kami. Kami harap Guruh ikut bertanggung jawab menjaga kebesaran nama pendekar Banten," kata H. Hasan Sochib, Ketua PPSBBI.
Terpilihnya Guruh bukan tanpa alasan. "Banyak alasan kami memilih dia. Salah satunya, Guruh sangat giat berkampanye pentingnya menghargai budaya dan seni bagi kehidupan bangsa Indonesia," kata H. Hasan bersemangat. Guruh memang bukan tokoh pertama yang diangkat sebagai pembina pendekar Banten. Gelar serupa pernah diberikan ke beberapa pejabat sipil dan militer. Mereka, antara lain, Menteri Dalam Negeri Hari Sabarno, Jaksa Agung M. Rachman, Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan Susilo Bambang Yudhoyono, dan Menteri Perhubungan Agum Gumelar.
Faidil Akbar/TNR
"Beberapa tahun mendatang, kita harus rela tidak makan ayam dan telurnya."
Trisatya Putri Naipospos, Direktur Kesehatan Hewan Direktorat Jenderal Peternakan, saat mengingatkan dampak pemusnahan jutaan ayam yang terjangkit flu burung.
"Tekanan publik begitu kuat. Saya berharap-harap cemas apakah MA berani mengambil keputusan membebaskan Akbar Tandjung."
Amir Syamsuddin, kuasa hukum Akbar Tandjung, dalam diskusi mengenai keputusan kasasi Mahkamah Agung menyangkut kasus korupsi yang melibatkan kliennya.
TEMPO DOELOE
2 Februari 1848
Perahu pertama imigran Cina berlabuh di San Francisco.
2 Februari 1971
Idi Amin mulai berkuasa di Uganda setelah kudeta yang menggulingkan Presiden Milton Obote.
3 Februari 1488
Bartolomeu Diaz mendarat di Mossel Bay, Tanjung Harapan. Ia menjadi orang Eropa pertama yang sampai Afrika Selatan.
3 Februari 1862
Thomas Edison mencetak Weekly Herald dan menyebarkannya ke penumpang kereta antara Port Huron dan Detroit. Ini menjadi surat kabar pertama yang dicetak di atas kereta.
4 Februari 1784
George Washington terpilih sebagai presiden pertama Amerika Serikat.
4 Februari 1948
Ceylon merdeka dalam pangkuan British Commonwealth. Negara ini kemudian dikenal bernama Sri Lanka.
5 Februari 1846
The Oregon Spectator, bermarkas di Kota Oregon, menjadi koran pertama di kawasan pesisir Pasifik.
6 Februari 1778
Prancis mengakui kedaulatan Amerika Serikat.
6 Februari 1952
Raja Inggris, George VI, meninggal dan digantikan putrinya Elizabeth II.
7 Februari 1882
Di Kota Mississippi, Amerika Serikat, digelar pertandingan tinju kelas berat terakhir yang tidak menggunakan sarung tangan.
7 Februari 1974
Grenada merdeka dari Inggris Raya.
8 Februari 1904
Perang Rusia-Jepang meletus, ditandai dengan penyerangan Jepang terhadap pasukan Rusia Manchuria.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo