Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TURUT prihatin atas apa yang dialami Bapak Muhisom Setiaki seperti diceritakannya di rubrik Surat edisi 3-9 Oktober 2022 tentang sulitnya mencari majalah Tempo di Temanggung, Jawa Tengah. Memang untuk mendapatkan media cetak, khususnya majalah, kini agak sulit, apalagi di daerah-daerah yang lingkupnya kecil.
Saya setuju dengan beliau untuk membaca koran atau majalah guna lebih memahami apa yang sedang terjadi. Sering saya temui berita-berita yang berseliweran di dunia maya minim esensi. Lebih parahnya lagi sulit dipertanggungjawabkan validitasnya.
Di tempat saya sekarang di Surakarta, Jawa Tengah, tidak sulit untuk mendapatkan majalah Tempo. Bahkan di toko buku seperti Gramedia masih terpampang rapi dan terkadang masih ada edisi sebelumnya. Kalau saya ingin membaca Tempo, saya titip saja ke loper koran langganan dekat kampus dan saya bayar keesokan harinya.
Saya dan beliau punya harapan yang sama: media cetak jangan sepenuhnya ditinggalkan. Sebab, sejatinya media digital itu diciptakan sebagai pelengkap, bukan pengganti.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo