Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Pemimpin Redaksi Majalah Berita Mingguan Tempo, Bambang Harymurti, dianugerahi Knight International Press Award 2005 oleh The International Center for Journalists (ICFJ), lembaga pers internasional berbasis di Washington, Amerika Serikat.
ICFJ menilai perjuangan Bambang menegakkan kemerdekaan pers di Indonesia telah menginspirasi para jurnalis di berbagai negara yang juga tengah bertarung untuk kemerdekaan pers mereka.
Menurut Bambang, penghargaan itu semata-mata bukan untuk dirinya. ”Sebetulnya saya hanya mewakili Tempo sebagai institusi,” kata dia lewat surat elektronik yang dikirimnya pada Sabtu, 29 Oktober silam, dari Jepang.
Pria kelahiran Jakarta 10 Desember 1956 ini mengetahui dirinya dianugerahi Knight International Press Award 2005 lewat surat elektronik ICFJ pada 20 Juli 2005. ICFJ mengundang Bambang menghadiri acara malam penganugerahan penghargaan pada 9 November 2005 bersama dua jurnalis lainnya, yakni Marcelo Beraba dari Brasil dan Mahgoub Mohamed Salih dari Sudan.
Bambang pun memastikan hadir dalam acara itu. Dia juga ingin membangun dukungan terhadap Mahgoub, yang dikenalnya di Seoul beberapa bulan lalu. Perjuangan Mahgoub begitu berkesan baginya. ”Dia sudah 10 kali masuk penjara. Korannya pun pernah dibredel pemerintah,” ujarnya. Mahgoub yakin, tragedi kemanusiaan di Darfour tidak akan terjadi jika waktu itu kemerdekaan pers tegak kukuh.
Untuk mengenal lebih dekat para pemenang, ICFJ akan memutar video rekaman aktivitas ketiga jurnalis itu dalam acara penganugerahan. ICFJ juga akan mengganjar setiap pemenang dengan hadiah US$ 1.000.
”Aliran mereka memang sesat. Tapi mereka jangan dimusuhi dan jangan ditindak dengan kekerasan.” —Ketua Umum Pengurus Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin, pada Jumat, 28 Oktober lalu, di Yogyakarta, meminta pemerintah bijak menangani kelompok aliran Madi di Palu, Sulawesi Tengah.
”Saya tidak yakin kalau Komisi Pemberantasan Korupsi gagal menemukan bukti baru.” —Ketua Komisi Yudisial Busyro Muqoddas di Jakarta, Jumat pekan lalu, menanggapi keraguan sejumlah pihak atas kerja KPK mengungkap kasus suap hakim dan jaksa dalam perkara dugaan korupsi Probosutedjo.
TEMPO DOELOE
7 November 1917 Kaum Bolsheviks melancarkan revolusi bersenjata di Petrograd, Rusia. Revolusi dilancarkan oleh Komite Militer Revolusioner Petrograd Soviet pimpinan Vladimir Lenin. Pemberontakan melawan Tsar Nicholas II ini merupakan revolusi pertama kaum Marxis di dunia mewujudkan negara komunis.
8 November 1923 Adolf Hitler memimpin kudeta bersenjata di Munich, Bavaria, Jerman Selatan. Kudeta yang diawali dengan penyerbuan dan penyanderaan sejumlah pejabat di sebuah Beer Hall, gedung pertemuan khas Jerman Selatan.
9 November 1953 Kamboja menuntut kemerdekaan dari Prancis seusai Perang Dunia II. Prancis memerdekakan Kamboja bersamaan dengan Vietnam dan Laos. Pangeran Norodom Sihanouk, pemimpin politik terpopuler saat itu, diangkat menjadi Raja Kamboja.
10 November 1945 Pertempuran besar terjadi antara tentara Inggris, yang dibantu tentara Belanda, dan rakyat Surabaya. Konflik makin tak terhindarkan setelah komandan tentara Inggris Brigjen Mallaby tewas tertembak.
12 November 1948 Pengadilan perang di Tokyo, Jepang, memvonis mati tujuh perwira tinggi militer Jepang atas kejahatan Perang Dunia Kedua di Asia. Terhukum di antaranya adalah Jenderal Hideki Tojo, Perdana Menteri Jepang selama perang.
13 November 1974 Pemimpin Organisasi Pembebasan Palestina (PLO) Yasser Arafat diundang berbicara di sidang Dewan Keamanan PBB. Sebelumnya, PLO banyak dituduh sebagai organisasi teroris. Namun Arafat, di muka sidang Dewan Keamanan, menegaskan komitmen perdamaian dan antikekerasan PLO.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo