Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
TULISAN TEMPO Edisi 22-28 Mei, rubrik Ekonomi dan Bisnis, berjudul Zaman Kroni Belum Berlalu, menarik sekali untuk disimak. Dalam tulisan itu disebutkan bahwa Abdul Hadi, yang mendapat predikat bankir lawas yang paling kelabu, dinyatakan lulus fit and proper test untuk menduduki jabatan direktur utama bank pemerintah. Dinyatakan pula dalam edisi itu, ”…dianggap paling bertanggung jawab atas kredit di sejumlah perusahaan milik Keluarga Cendana. Di delapan perusahaan milik Tommy Soeharto saja, kredit macetnya mencapai Rp 4,4 triliun.”
Sebagai pensiunan pegawai Bank Bumi Daya (BBD), saya bertanya: apakah sudah tepat menunjuk Abdul Hadi sebagai orang yang paling bertanggung jawab atas kucuran kredit kepada Tommy Soeharto, sementara dia menjabat sebagai direktur utama hanya dalam waktu empat setengah bulan di BBD? Selain itu, saya ingin bertanya kepada Djoko Santoso Mulyono, direktur di Bank Rakyat Indonesia, yang mengumbar ”kekagumannya” atas ”prestasi” Abdul Hadi kepada pers. Dia menyatakan, ”Dari kroni Soeharto ke Habibie, eh, sama Gus Dur dipakai lagi.” Sebagai mantan bankir pelat merah, apakah etis pernyataan Djoko Santoso itu?
H.A. PAWAN
Sawangan, Depok 16511
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo