Tulisan "Bantahan dari Tim Damai HKBP" (TEMPO, 22 Desember 1990, Kontak Pembaca), perlu saya tanggapi sebagai berikut: 1. Kami, yang hadir pada acara Panorangion di Medan, jelas mendengar dan menyaksikan bahwa isi Panorangion itu memojokkan, menghakimi, serta mempengaruhi untuk menggoyang Eforus HKBP. 2. Mungkin Saudara S.M. Pardede tidak hadir pada acara tersebut, sehingga tidak mendengar. Atau hadir, tapi untuk kepentingannya, Saudara sengaja memutarbalikkan keadaan. 3. Misi tim damai, sebagai yang Anda sebutkan, adalah untuk membawa damai di HKBP. Tapi, dalam prakteknya di lapangan, justru memperuncing permasalahan. Dan tim damai HKBP merasa dirinya pimpinan tertinggi HKBP? 4. Pemberitaan TEMPO tidak mengandung fitnah pada Bapak M. Panggabean. Tapi justru Saudara S.M. Pardede-lah yang kami lihat berlindung di balik nama besar Bapak M. Panggabean. 5. Kiranya Tuhan memberi pikiran yang jernih kepada Saudara, dan saya secara jujur dan benar dalam memberikan pernyataan-pernyataan mengenai HKBP. 6. Kepada Ompui Eforus HKBP, kami haturkan salut dan bangga, karena tetap tegar dan berwibawa menghadapi persoalan yang diciptakan oleh orang-orang yang tidak setuju pada pembaruan-pembaruan di HKBP. DRS. T. SIMANJUNTAK Medan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini