Saya cukup terkejut ketika membaca di salah satu harian Ibu Kota, edisi 24 September, 1 dan 3 Oktober, tentang ayah saya, M. Soeparno. Harian itu tidak hanya menulis dengan vulgar, tapi seakan-akan sudah memvonis ayah saya dengan tuduhan menerima komisi ilegal ketika ia menjabat pimpinan PT Garuda Indonesia. Sebagai seorang anak, tentunya saya lebih mengenal perilaku dan pribadi M. Soeparno ketimbang para penulis berita itu. Menurut saya, yang hidup selama 28 tahun di bawah naungannya, M. Soeparno tidak memiliki moral yang sepicik dan serendah itu untuk melakukan hal-hal yang dituduhkan kepadanya. Jika saudara-saudara di media yang menulis berita itu merasa memiliki bukti dan fakta yang bisa dipertanggungjawabkan, dengan segala kerendahan hati saya mohon agar saudara-saudara mengajukan bukti dan fakta tersebut, agar kelak anak cucu M. Soeparno tidak terbuai jika mendengar sanjungan atas prestasi ayah atau kakeknya dalam usaha memajukan dunia penerbangan di Indonesia. Namun, jika berita yang saudara-saudara terbitkan itu hanya berdasarkan "dengar-dengar" dan "isu" yang tidak jelas, saudara harus mengirim ucapan terima kasih kepada M. Soeparno yang membantu menaikan oplah penjualan koran saudara-saudara pada tanggal-tanggal tersebut. M. EDDY SOEPARNO,S.H. Jardine Fleming Holdings 45/Floor Jardine House 1, Connaught Road Central Hong Kong
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini