Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Etalase

Dari Yalta Hingga Dien Bien

7 Mei 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perjalanan Komite Palang Merah Internasional selama hampir setengah abad digambarkan secara lengkap di buku De Yalta a Dien Bien Phu. Buku ini melukiskan bagaimana sulitnya ICRC berada dalam kancah perang dingin negara adidaya Amerika Serikat dan Rusia: dari Yalta, Ukraina, hingga Dien Bien Phu, Vietnam.

Buku ini baru saja diterbitkan dalam bahasa Prancis pada April lalu. Dalam situs resmi ICRC, harganya sekitar Rp 366 ribu. Rencananya, buku tersebut akan ditulis pula dalam bahasa Inggris tahun depan.

Prangko Palang Merah

Palang Merah Internasional (ICRC) dan Bulan Sabit Merah Internasional (IFRC) genap 44 tahun pada 8 Mei. Untuk merayakan ulang tahunnya, mereka meluncurkan serial prangko khusus palang merah. Seluruhnya ada 25 prangko yang dikemas dalam satu set menarik.

Para filatelis yang ingin berburu tinggal memesannya melalui situs belanja seperti eBay atau mengirim surat ke PO Box 6016, N Hollywood, CA 91603-6016, Amerika Serikat. Harganya sekitar Rp 36 ribu. Ini belum termasuk ongkos kirim ke Indonesia.

Perempuan Korban Perang

Konflik bersenjata telah menyingkirkan berjuta orang dari rumah dan tempat kelahirannya. Anak-anak dan perempuan biasanya menjadi korban paling menderita.

Film Women Fleeing War ini memotret perempuan korban perang yang hidup dalam pengungsian dan harus menanggung semua kebutuhan keluarga.

Film ini merupakan dokumentasi Komite Palang Merah Internasional saat membantu wanita korban perang di beberapa negara Timur Tengah. Berdurasi 20 menit, film yang diluncurkan pada Februari lalu itu tersedia dalam bahasa Inggris dan Prancis. Situs resmi ICRC membanderol DVD ini Rp 149 ribu.


Jejak Maya

http://www.icrc.org/ Palang Merah Internasional

Perang Solferino Italia pada 1859 begitu menguras air mata Jean Henri Dunant (1828-1910). Ia menyaksikan korban perang tak berdosa berjatuhan. Dunant lalu merekamnya dalam sebuah buku dengan judul A Memory of Solferino pada 1862. Ide buku inilah yang menjadi titik awal terbentuknya Komite Palang Merah Internasional.

Dunant menggagas komite yang bergerak menangani korban perang. Pertemuan pertama, 17 Februari 1963, dipilih sebagai tahun kelahiran ICRC. Peran Dunant di lembaga kemanusiaan ini membuatnya didaulat sebagai Bapak Palang Merah Sedunia. Kini hari kelahiran Dunant, 8 Mei, selalu dikenang sebagai Hari Palang Merah Internasional.

Aksi kemanusiaan pun terus meluas ke seluruh dunia. Setelah Palang Merah, muncul Bulan Sabit Merah dan Kristal Merah. Palang Merah Internasional kini beranggotakan 185 negara. Ruang lingkupnya meliputi antara lain penanganan korban akibat kekerasan militer dan perang, bencana alam, serta teknologi.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus