Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Tokoh Muhammadiyah yang dikenal kritis terhadap sikap diskriminasi atas pemeluk Ahmadiyah di Indonesia, Dawam Rahardjo, dianugerahi Yap Thiam Hien Award 2013. Dewan juri menilai Dawam konsisten membela prinsip-prinsip kesetaraan dan pluralisme.
Tahun ini, ada tiga kandidat penerima Yap Thiam Hien Award, termasuk Dawam. Dewan juri akhirnya memilih Dawam karena lelaki itu dinilai konsisten menolak kekerasan terhadap pemeluk Ahmadiyah di Indonesia. Dengan sikap konsistennya itu, Dawam akhirnya memilih keluar dari kepengurusan pusat Muhammadiyah pada 2006.
Dawam merupakan peraih Yap Thiam Hien Award ke-18 sejak anugerah ini diselenggarakan pada 1992. Tiga peraih Yap Thiam Hien Award terakhir sebelum Dawam adalah majalah Tempo (2012), Soetandyo Wignjosoebroto (2011), dan Asmara Nababan (2010).
Kuntoro Mangkusubroto
Ketua Unit Kerja Presiden Bidang Pengawasan dan Pengendalian Pembangunan Kuntoro Mangkusubroto dianugerahi penghargaan Civic Innovator of the Year oleh National Democratic Institute (NDI). Penghargaan itu diberikan dalam acara jamuan makan malam di Washington, DC, Amerika Serikat, 10 Desember 2013.
Selain untuk Kuntoro, penghargaan diberikan kepada 12 individu atau organisasi. Mereka dianggap telah menunjukkan komitmen keberlanjutan untuk demokrasi dan hak asasi manusia serta menunjukkan kepemimpinan, integritas, dan keberanian dalam dedikasi terhadap nilai-nilai dan praktek demokrasi.
NDI memberikan penghargaan Civic Innovator sebagai pengakuan atas munculnya individu kreatif yang menggunakan teknologi untuk membantu memajukan dan meningkatkan demokrasi di era digital. Penghargaan itu diberikan kepada pejabat pemerintah, politikus, pengusaha, dan aktivis sipil.
"Ada seorang ibu yang bercerita bahwa ada petugas yang keluar dari kabin masinis sesaat sebelum kecelakaan. Petugas itu memberi tahu penumpang supaya mundur ke gerbong belakang karena kereta akan bertabrakan."
Direktur PT Kereta Api Indonesia Ignasius Jonan menyampaikan cerita dari seorang korban tabrakan kereta Commuterline dengan truk tangki di Bintaro, Senin pekan lalu. Jonan memuji dedikasi anak buahnya yang menjadi korban musibah itu.
"Tadi banyak pengunjung yang tertawa, toh, karena jawabannya berbeda. Ditanya hakim soal A, saya jawabnya B. Saya enggak mendengar semua pertanyaan hakim. Telinga saya bermasalah. Saya pakai alat bantu dengar."
Sylvia Sholeha alias Bu Pur setelah memberi kesaksian di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, 10 Desember 2013, dalam kasus korupsi Hambalang dengan terdakwa Deddy Kusdinar.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo