Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Dipo Alam Oportunis

4 Juni 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

SAYA tidak tahu gejala apa yang sebenarnya terjadi dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Orang bisa seenaknya saja berbicara. Ucapan seperti tak punya akibat dan tanggung jawab. Misalnya, artikel TEMPO Edisi 15-21 Mei 2000 yang berjudul Tukang Catat Sang Presiden ditutup dengan tulisan yang mengesankan Dipo Alam adalah orang yang pernah ditahan karena melawan Soeharto.

Padahal, selama ia menjadi Ketua Dewan Mahasiswa Universitas Indonesia (DMUI) periode 1975-1976, tidak ada kegiatan melawan pemerintah. Satu-satunya kegiatannya yang dianggap melawan terjadi saat kampanye pencabutan SK-028 tentang kegiatan mahasiswa di dalam kampus, menjelang akhir masa jabatannya sebagai Ketua Umum DMUI. Protesnya pun tak ada kaitannya dengan Soeharto karena SK-028 dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan saat itu, Syarif Thayeb.

Saya tidak tahu dari mana datangnya kesan ”dipenjarakan karena menentang Soeharto.” Entah dari ucapan Dipo Alam, entah ucapan Emil Salim. Kalau kesan itu keluar dari ucapan Emil Salim, saya anggap TEMPO sembrono dan tidak melakukan check and recheck. Tapi, kalau ucapan itu keluar dari Dipo Alam, itu berarti penipuan. Sebab, doktor lulusan Amerika itu oportunis, dari dulu dikenal sebagai orang yang licin mencari kesempatan untuk keuntungan dirinya sendiri. Biaya sekolah doktornya di AS diterima dari Habibie. Ia juga rajin berkunjung ke Kedutaan Besar RI melihat daftar pejabat yang akan datang, lalu mendekatinya.

Menjelang Musyawarah Nasional Ikatan Alumni (Iluni) UI untuk mengganti Hariadi Dharmawan, kebetulan Dipo hadir (sebagai salah seorang undangan) untuk rapat persiapan. Tidak ada satu pun keputusan pertemuan itu yang menyangkut nama Dipo Alam. Tapi Dipo menulis surat kepada semua pengurus Iluni di fakultas lingkungan UI dan mengaku sebagai orang yang menerima mandat dari steering committee (SC) Munas Iluni untuk mengajak mereka mengadakan rapat. Namun, karena para pengurus Iluni fakultas lingkungan UI adalah pendukung gerakan mahasiswa, semuanya tahu bahwa Dipo adalah pendukung berat Habibie. Bukan hanya aneh, ternyata kualitasnya begitu saja, pinter menipu dan memanipulasi. Sayangnya, Gus Dur menunjuk orang seperti Dipo untuk membantunya. Jangan-jangan kasus Suwondo terulang lagi.

IRAWANTO
Ketua Yayasan Cipaku
Pengurus Iluni UI

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus