Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
RAMBU penunjuk jalan di beberapa kota di Indonesia, khususnya di kota besar seperti Jakarta dan Surabaya, banyak yang raib. Para pencuri berikut penadahnya memang mengerti betul bahwa rambu lalu-lintas yang terbuat dari aluminium itu memiliki nilai jual yang lumayan.
Tapi para pengelola rambu lalu-lintas, ingatlah, jutaan orang pengguna jalan jengkel atas ketidaktersediaan penunjuk jalan yang memadai akibat hilangnya rambu jalan tersebut. Rambu penunjuk jalan menjadi sangat penting, khususnya di kota-kota besar, karena hampir tidak mungkin bagi siapa pun untuk menghafal semua jalan yang ada.
Para pengelola rambu lalu-lintas rupanya sudah putus asa dan tidak peduli dengan kepentingan pengguna jalan dengan tidak mengganti rambu lalu-lintas yang hilang. Akibatnya, jutaan orang menjadi korban ketidakmampuan para pengelola rambu lalu-lintas dalam memberikan informasi kepada pengguna jalan. Tiang penyangga rambu dan rangka rambu dibiarkan begitu saja berdiri dalam jangka waktu yang sangat lama tanpa pernah saya ketahui kapan akan ada rambu penunjuk jalan penggantinya.
Saya mengusulkan agar pengelola rambu lalu-lintas segera mengganti rambu yang hilang dengan rambu berbahan kayu atau bahan lainnya yang berharga murah untuk menghindari pencurian berikutnya. Sesederhana apa pun rambu yang ada, itu jauh lebih baik daripada tidak ada sama sekali. Bila rambu sederhana saja tidak bisa disediakan oleh pengelola karena alasan ketidaktersediaan dana, kami bertanya: ke mana larinya pajak yang dibayar oleh masyarakat?
WIDARTO RACHBINI
Depok
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo