Agaknya, ada yang perlu dikoreksi pada kaset Ustad Zainuddin MZ tentang sejarah Nabi Ibrahim A.S., yang disiarkan oleh radio swasta Gemini Mataram NTB pada waktu subuh akhir Juli lalu. Sejauh yang saya ikuti, pada kaset itu, Zainuddin MZ seakan- akan membolehkan permohonan ampunan bagi orang musyrik. Itu dicontohkannya pada ucapan Ibrahim A.S. kepada ayahnya, "Kesejahteraan untukmu (Ayah), akan aku mohonkan ampunan pada Tuhanku untukmu, sesungguhnya Dia Maha lemah-lembut." (Quran surat Maryam 48). Memang, Nabi Ibrahim A.S. pernah memohon ampunan bagi ayahnya, seperti yang tertera dalam Surat Ibrahim ayat 4 dan Surat Asy Syu'ra ayat 82. Tapi, karena ayah Ibrahim A.S. tidak memenuhi janjinya untuk beriman, Ibrahim A.S. menghentikan doa beliau. Hal itu diterangkan Allah Swt. pada surat At Taubah ayat 115. Bahkan, lebih jauh, Allah Swt. menegaskan bahwa Ibrahim A.S. dan orang-orang bersamanya merupakan suri teladan yang baik, kecuali perbuatannya yang memohon ampunan pada Allah untuk ayahnya. Sikap Ibrahim A.S. itu -- menghentikan permohonan ampunan bagi ayahnya -- adalah selaras dengan surat At Taubah ayat 9 yang menerangkan bahwa tidak sepantasnya memohon ampunan bagi mereka yang musyrik. WASIL ABU ALI Jalan Soka IV/6, Telepon 27965 Denpasar - 80237
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini