Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Enthus Susmono dilantik sebagai Bupati Tegal oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di ruang sidang paripurna Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Tegal, Rabu pekan lalu. Enthus menjadi bupati terpilih berpasangan dengan Umi Azizah sebagai wakil bupati.
Pelantikan diwarnai tawa terpingkal-pingkal para undangan. Contohnya ketika Enthus, yang juga seorang dalang dan tampil nyentrik mengenakan ikat kepala kain batik, menjawab guyonan dari Gubernur. "Pak Ganjar itu hebat. Usianya baru 45 tahun, tapi sudah meninggalkan dunia hitam. Lihat itu, rambutnya sudah putih semua," kata Enthus.
Kepada sejumlah pejabat dan sebagian anggota DPR yang menghadiri upacara pelantikannya, Enthus mengungkapkan rahasianya sebagai dalang bisa terpilih sebagai bupati. "Karena saya sudah terbiasa memimpin negara. Negara Astina, Pandawa, dan lain-lain," ujarnya.
Ikut hadir dalam pelantikan itu empat anggota DPR, yakni Guruh Sukarno Putra, Dewi Aryani, Bachrudin Nasori, dan Zainut Tauhid. l
PENGHARGAAN
Natalia Santi
Wartawati Tempo ini menerima Adam Malik Award dari Kementerian Luar Negeri pada Selasa pekan lalu. Nat-begitu Natalia biasa disapa-dipilih menerima penghargaan itu untuk kategori jurnalis terbaik. Ada empat kategori lain, yang diberikan kepada Antara, Kompas, SCTV, dan RRI, masing-masing untuk media online, cetak, televisi, dan radio terbaik.
Menteri Luar Negeri Marty M. Natalegawa secara khusus mengucapkan selamat kepada kelima pemenang Adam Malik Award tahun ini. "Kami mengapresiasi media yang memberikan ruang untuk pemberitaan diplomasi Indonesia yang baik," kata Marty. Penghargaan ini diberikan Kementerian sejak 2002. Nat menerimanya untuk kedua kalinya, setelah 2010. l
"Tindakan tersebut patut diduga sebagai mobilisasi terencana dari pihak kepolisian untuk menimbulkan korban jiwa dari pihak teroris."
Koordinator Eksekutif Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (Kontras) Haris Azhar, Ahad dua pekan lalu, mengomentari penyergapan tim Detasemen Khusus Antiteror terhadap enam terduga teroris di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, pada malam tahun baru lalu.
"Ini bagian dari cara kami melindungi masyarakat dari serangan para teroris. Sudah sesuai prosedur."
Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Sutarman menjawab pernyataan tentang kejanggalan dalam penyergapan di Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin pekan lalu.
"Saya pikir awalnya hanya dilumpuhkan kakinya."
Cucup Supriyatna, warga Gang Hasan, Kampung Sawah, Ciputat, Tangerang Selatan, Senin pekan lalu, mengaku terkejut mengetahui Dayat tewas pada malam tahun baru lalu. Dia semula mengira Dayat akan ditangkap polisi karena kasus narkoba.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo