Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kendati sudah lama tak lagi menyedot rokok, bekas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Fuad Hassan kini tergolek karena menderita radang paru-paru. Fuad dirawat di Paviliun Cenderawasih Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo sejak tiga pekan lalu.
Namun Fuad tetap menjalankan kewajiban mencoblos dalam pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Jakarta. Ia dibantu petugas pemungutan suara Kenari, Jakarta Pusat, yang mendatangi rumah sakit.
Fuad dulu dikenal sebagai perokok berat. Kata-katanya amat terkenal, ”If you don’t smoke, don’t start. If you smoke, don’t stop.” Toh, beberapa tahun belakangan, ia tak lagi merokok, apalagi setelah mengalami penurunan kemampuan melihat yang membuatnya harus membatasi kegiatan seperti diskusi dan simposium.
Penghargaan Susilo Bambang Yudhoyono, 58 tahun
Selain menjadi presiden, di mata Philip Kotler Center, Susilo Bambang Yudhoyono dianggap sebagai pemasar ulung. Itu sebabnya lembaga yang didirikan tiga pakar pemasaran ini—Philip Kotler, Hermawan Kertajaya, dan Hooi Den Huan—Selasa pekan lalu memberikan penghargaan Distinguished Country Marketing Award 2007 kepada Yudhoyono.
Yudhoyono dianggap sukses memasarkan Indonesia di wilayah Asia Tenggara. Penghargaan tersebut diberikan di sela perayaan ulang tahun ASEAN di Gedung Sekretariat ASEAN, Jakarta. Philip Kotler Center didirikan pada akhir 2005 oleh tiga pakar pemasaran yang rajin menyoroti pasar ASEAN itu.
Pengukuhan Ramly Hutabarat, 54 tahun
Ramly Hutabarat, Ketua Bagian Hukum Tata Negara Fakultas Hukum Universitas Indonesia, meraih gelar profesor ahli hukum tata negara dari UI. Upacara pengukuhan Ramly dilakukan Rabu di Depok dua pekan lalu.
Dalam orasi ilmiahnya yang berjudul ”Membangun Hak-hak Warga Negara dalam Perspektif UUD 1945”, Ramli memaparkan perlunya penyederhanaan sistem multipartai. Upaya itu perlu dilakukan untuk membangun hak-hak politik yang ideal.
Salah satu cara penyederhanaannya adalah memperberat syarat pendirian partai. Juga memverifikasi syarat administrasi secara menyeluruh di tingkat nasional dan daerah.
”Kita berhasil menciptakan fear factor sehingga pelaku berpikir berulang kali sebelum melakukan tindakan yang melawan hukum.” — Presiden Susilo Bambang Yudhoyono saat membuka Seminar Conflict of Interest yang digelar Komisi Pemberantasan Korupsi di Istana Negara, Senin pekan lalu.
”Kirim surat pakai sopan santunlah. Minta maafnya kepada SBY, jangan kepada ibunya. Yang jadi korban dan beperkara kan SBY.” —Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional Muladi mengomentari permintaan maaf bekas Wakil Ketua DPR Zaenal Ma’arif, di Jakarta Senin.
TEMPO DULU
13 Agustus 1960 Afrika Tengah meraih kemerdekaannya dari Prancis, yang menjajahnya sejak abad ke-19.
14 Agustus 1825 Michael Faraday, ahli fisika dan kimia dari Inggris menemukan bensin.
15 Agustus 1857 Tentara India dibantu rakyat sipil berhasil mengalahkan tentara Inggris dan menguasai ibu kota India, New Delhi.
16 Agustus 1960 Setelah bertahun-tahun menjadi koloni Inggris, Kepulauan Siprus akhirnya meraih kemerdekaan. Negara yang terletak di sebelah selatan Turki ini lalu membentuk pemerintahan republik di bawah kepemimpinan Uskup Makarius.
17 Agustus 1987 Rudolph Hess, mantan sekretaris Hitler, bunuh diri di dalam sel penjaranya di Inggris. Hess sempat menjadi wakil pemimpin partai ketika Nazi berkuasa di Jerman. Setelah kekalahan Jerman dalam Perang Dunia II, dia diadili sebagai penjahat perang dan dijatuhi hukuman penjara seumur hidup.
18 Agustus 1988 PBB mengumumkan gencatan senjata terhadap perang antara Iran dan Irak yang telah berlangsung delapan tahun.
19 Agustus 1895 Cina menyerahkan kepulauan Taiwan ke Jepang, menyusul kekalahannya dalam perang melawan Negeri Matahari Terbit itu. Namun, ketika Jepang kalah dalam Perang Dunia II, Taiwan dikembalikan ke Cina.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo