Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
SETIAP tahun, di seluruh dunia, terdapat sekitar 44 juta ton sampah elektronik. Tapi hanya sebagian kecil, sekitar 10 persen, yang sempat didaur ulang. Padahal sampah-sampah elektronik itu mengandung banyak bahan berbahaya, seperti timbel dan merkuri, yang bisa larut hingga dalam tanah. Kini beberapa gelintir perusahaan berusaha menyelamatkan lingkungan dengan memanfaatkan sampah-sampah itu untuk membuat barang elektronik baru yang tak kalah keren dibanding produk gres keluaran pabrik.
Eco-amp 2.0 Speaker
Eco-amp merupakan speaker amplifier yang terbuat dari kertas yang dipotong menggunakan tenaga listrik ramah lingkungan. Gambar dan warna pada pengeras suara ini pun dicetak menggunakan tinta dari kedelai yang tidak beracun. Pengeras suara yang tak memerlukan tenaga listrik ini bisa digunakan di rumah, kantor, atau di mana saja. Untuk sementara Eco-amp hanya bisa digunakan buat iPhone 4 atau 4S. Harga sekitar Rp 113 ribu
Centon USB Flash Drive
Perusahaan asal Amerika Serikat, Centon, memproduksi USB flash drive menggunakan bahan daur ulang dengan nama Centon DataStick Green. Produk ini memiliki berbagai macam kapasitas, dari 2 GB hingga 16 GB. Harga jual pun bervariasi. Situs online Amazon.com menjual Centon DataStick Green dengan kapasitas 8 GB seharga Rp 452 ribu.
Cartridge HP
Hewlett-Packard beberapa tahun belakangan menjalankan program HP Planet Partners. Dengan program ini, perusahaan teknologi informasi dari Amerika Serikat itu mendaur ulang cartridge HP, printer HP, dan semua perangkat keras dari komputer hingga baterai isi ulang yang dibuat oleh HP. Logam dan plastik dari perangkat yang lama dipisahkan dan dipakai untuk membuat produk baru. Cartridge hasil daur ulang, misalnya, dijual dengan harga mulai Rp 80 ribu.
Urbanears Re:Plattan
Perusahaan asal Swedia ini memproduksi headphone menggunakan 60 persen bahan daur ulang. Karena produk copot-pasang, alat dengar ini berwarna-warni tapi tetap dibuat seragam. Setiap proses produksi menghasilkan sekitar 3.000 unit, yang kemudian dijual sambil menunggu stok bahan daur ulang berikutnya. Headphone ini bekerja dengan rentang frekuensi 20 Hz-20 kHz.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo