Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setujukah Anda pemerintah menggencarkan kampanye penggunaan kondom untuk memerangi penyakit HIV/AIDS?
|
||
Ya | ||
41,9% | 546 | |
Tidak | ||
56,5% | 736 | |
Tidak Tahu | ||
1,6% | 21 | |
Total | (100%) | 1.303 |
Yahoo Indonesia
Setujukah Anda pemerintah menggencarkan kampanye penggunaan kondom untuk memerangi penyakit HIV/AIDS?
|
||
Ya | ||
30% | 612 | |
Tidak | ||
65% | 1.306 | |
Tidak Tahu | ||
5% | 90 | |
Total | (100%) | 2.008 |
Peringatan Hari AIDS Sedunia pada 1 Desember tahun ini disemarakkan dengan Pekan Kondom Nasional. Sejumlah bus dengan gambar perempuan seksi menyebar dan membagi-bagikan kondom, termasuk ke kampus-kampus. Pekan Kondom Nasional sedianya akan berlangsung pada 1-7 Desember. Kampanye pemakaian kondom itu mengundang kecaman. Banyak yang menyebutkan Pekan Kondom Nasional malah akan memicu seks bebas, alih-alih menekan penyebaran AIDS. Kampanye dengan menampilkan gambar perempuan seksi di kampus semakin memicu penolakan dari berbagai kalangan. Kementerian Kesehatan akhirnya menghentikan kegiatan Pekan Kondom Nasional pada 4 Desember 2013. Penghentian dilakukan menyusul pertemuan dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional dan perusahaan distribusi kondom. "Dari pertemuan itu, Kementerian Kesehatan telah meminta DKT menghentikan kegiatan kampanye bus yang bertulisan 'Pekan Kondom Nasional'," kata Direktur Jenderal Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Kementerian Kesehatan Tjandra Yoga Aditama. Penghentian kegiatan pekan kondom itu cukup melegakan sebagian besar masyarakat. Kampanye penggunaan kondom dinilai bukan cara pas memerangi penyebaran HIV/AIDS. Sebagian besar responden jajak pendapat situs Tempo.co dan portal Yahoo! Indonesia tak setuju pemerintah menggencarkan kampanye penggunaan kondom.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 PODCAST REKOMENDASI TEMPO surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album kartun etalase event Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |