Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Ibu Kota Tak Akan Berubah

29 Oktober 2007 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yakinkah Anda, Gubernur DKI Jakarta yang baru akan membuat Ibu Kota lebih baik? (9-16 Oktober 2007)
Ya
11,11%48
Tidak
82,87%358
Tidak tahu
6,02%26
Total100%432

PEMERINTAH mengklaim siap meng angkut semua pemudik pada Lebaran tahun ini. Kepala Pusat Komunikasi Publik De partemen Perhubungan Bambang Supri jadi Ervan mengatakan, kapasitas ang kut an yang disiapkan pemerintah dua kali lipat dari perkiraan 14,8 juta pemudik.

Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia tidak yakin. ”Tak ada perbaikan,” kata peng urus harian yayasan itu, Sudaryatmo. Sebagian besar responden jajak pendapat Tempo Interaktif periode 5–12 Oktober 2007 juga menilai penanganan angkutan Lebaran tahun ini tak lebih baik dari sebelumnya (lihat infografik).

Komentar

Masalahnya adalah kurang baiknya faktor manajemen perhubungan, khususnya submanajemen alat transportasi. Selain itu masih banyak oknum yang menyalahgunakan kewenangan, misalnya oknum di Dinas Pekerjaan Umum yang menangani perbaikan infrastruktur jalan, Dinas Perhubungan, serta polisi lalu lintas.

— Tajali, Samarinda

Tarif angkutan justru makin gila-gilaan, memanfaatkan kesempatan dalam kesempitan yang dilegalkan. Pantas banyak yang mudik memakai sepeda motor.

— Agus Basuki, Bekasi

Indikator Pekan Depan

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya hanya melantik enam dari tujuh calon anggota Komisi Pemilihan Umum. Satu calon anggota, Syamsul Bahri, yang selama ini disorot karena diduga terlibat korupsi dana perkebunan di Malang, Jawa Timur, masih menunggu selesainya proses hukum atas dirinya.

Pertimbangan Presiden Yudhoyono tak melantik Syamsul, menurut Menteri Dalam Negeri Mardiyanto, didasari surat keterangan Jaksa Agung, 22 Oktober lalu, tentang klarifikasi status hukum Syamsul. Selain itu, Syamsul meminta Presiden tidak melantiknya sebelum persoalan hukumnya selesai.

Ketua DPR Agung Laksono, yang hadir dalam pelantikan itu, menyatakan DPR akan segera menggelar rapat untuk mengkaji dan membahas nasib Syamsul. ”Tapi sebaiknya yang bersangkutan mengundurkan diri,” ujarnya.

Menurut Anda, tepatkah langkah Presiden tidak melantik Syamsul Bahri menjadi anggota Komisi Pemilihan Umum? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempointeraktif.com

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus