Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Album

Sejumlah tokoh nasional, dari ibunda Presiden Joko Widodo, mantan Jaksa Agung hingga Direktur Jenderal kementerian, tutup usia pekan ini.

28 Maret 2020 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

MENINGGAL

Sujiatmi Notomiharjo

IBUNDA Presiden Joko Widodo ini meninggal pada usia 77 tahun karena kanker tenggorokan di Rumah Sakit Tentara Slamet Riyadi, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 25 Maret 2020. Perempuan kelahiran 15 Februari 1943 ini menderita kanker empat tahun terakhir. Sebelum dimakamkan di permakaman keluarga di Mundu, Karanganyar, Jawa Tengah, jenazah Sujiatmi disemayamkan di rumah duka di Jalan Pleret Raya Nomor 9A, Kelurahan Sumber, Banjarsari, Solo. Sejumlah menteri dan pejabat tinggi negara melayat, di antaranya Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir, serta Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Sujiatmi meninggalkan empat anak serta beberapa cucu dan cicit.  

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

 

Maruap Dohmatiga Pasaribu. TEMPO/Tony Hartawan

Maruap Dohmatiga Pasaribu

HAKIM agung ini meninggal pada usia 69 tahun di Rumah Sakit Angkatan Darat Gatot Soebroto, Jakarta, Rabu, 25 Maret 2020. Ia meninggal setelah dua hari dirawat. Belum ada keterangan resmi penyebab alumnus Fakultas Hukum Universitas Indonesia itu meninggal. Namun RSPAD melarang orang-orang melayat pria kelahiran Tapanuli, Sumatera Utara, itu. Pasaribu dilantik sebagai hakim agung pada 31 Oktober 2013 setelah mendapat 27 suara dalam pemilihan hakim agung oleh Komisi Hukum Dewan Perwakilan Rakyat. Semasa menjabat, mantan Wakil Ketua Pengadilan Tinggi Medan ini menangani beberapa perkara. Ia antara lain menjatuhkan hukuman penjara 6 bulan kepada Baiq Nuril, guru honorer Sekolah Menengah Atas Negeri 7 Mataram, Nusa Tenggara Barat, yang melaporkan perbuatan cabul atasannya.

 

Muhammad Abdul Rachman. Dok.TEMPO/Awaluddin R

Muhammad Abdul Rachman

JAKSA Agung 2001-2004 ini meninggal pada usia 73 tahun karena sakit lambung di Rumah Sakit Premier Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Selasa, 24 Maret 2020. Sebelum dimakamkan di permakaman Al-Azhar, Karawang, Jawa Barat, jenazahnya disemayamkan di rumah duka di Perumahan Villa Baru, Bekasi Barat, Bekasi. Semasa menjabat, Jaksa Agung yang menggantikan Marsillam Simanjuntak itu menghentikan beberapa kasus korupsi, di antaranya Bantuan Likuiditas Bank Indonesia dengan tersangka Sjamsul Nursalim serta proyek pipa Pertamina di Pulau Jawa yang melibatkan anak mantan presiden Soeharto, Siti Hardijanti Rukmana. Sebelum menjadi Jaksa Agung, Rachman pernah menjabat ketua tim penyidik pelanggaran hak asasi manusia di Timor Timur dan Tanjung Priok. 

 

Harjanto. kemenperin.go.id

Harjanto

DIREKTUR Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian ini meninggal pada usia 58 tahun karena sakit pernapasan di Rumah Sakit Medistra, Jakarta, Senin, 23 Maret 2020. Jenazah alumnus teknik metalurgi Universitas Indonesia ini dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum Pondok Rangon, Jakarta Timur. Harjanto mengabdi di Kementerian Perindustrian sejak 1987. Selama mengemban tugas di bangku eselon I, pria kelahiran Bandung ini sempat menjabat Dirjen Industri Kimia, Tekstil, dan Aneka pada 2015 serta Dirjen Ketahanan dan Pengembangan Akses Industri Internasional pada 2016. Saat mengabdi di Kementerian, Harjanto meraih penghargaan Satyalancana Karya Satya 10 Tahun pada 2016 dan Satyalancana Karya Satya 30 Tahun pada 2018. 

 

Amir Sambodo. Dok.TEMPO/Eko Siswono Toyudho

Amir Sambodo

ANGGOTA staf khusus Menteri Perindustrian ini meninggal pada usia 60 tahun karena terinfeksi penyakit virus corona (Covid-19), Selasa, 24 Maret 2020. Meninggalnya alumnus teknik mesin Institut Teknologi Bandung ini menambah panjang daftar kematian karena Covid-19. Semasa hidupnya, pria kelahiran Solo, Jawa Tengah, ini malang melintang di dunia usaha. Sebelum masuk ke pemerintahan, Amir mengawali karier di PT Kertas Kraft Aceh (Persero) pada 1986. Lima tahun di sana, ia lalu pindah ke PT Bukaka Kujang Prima sebagai presiden direktur bidang teknik, konstruksi, dan investasi. Dari situ, karier Amir terus menanjak setelah menjadi Presiden Direktur PT Maruta Bumi Prima pada 1997-2000. Ia pun sempat berkecimpung di pemerintahan saat mengurus Badan Penyehatan Perbankan Nasional sebelum menjadi anggota staf khusus Menteri Perindustrian.

 


 

KUTIPAN

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus