Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

prelude

Jalur 'Suci' Transjakarta

25 November 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Apakah Anda yakin sterilisasi busway akan mendorong orang naik Transjakarta dan mengurangi kemacetan?
Ya
53,2% 510
Tidak
43,9% 420
Tidak Tahu
2,9% 28
Total (100%) 958

Yahoo Indonesia

Apakah Anda yakin sterilisasi busway akan mendorong orang naik Transjakarta dan mengurangi kemacetan?
Ya
47% 1.211
Tidak
40% 1.021
Ragu-ragu
13% 336
Total (100%) 2.568

Pengelola Transjakarta terus mengupayakan berbagai cara agar jalur bus steril. Tembok pemisah yang ditinggikan, jalur bus berlawanan (contra-flow), dan razia rupanya tak membuat jera para penyerobot.

Kepolisian Daerah Metro Jaya berencana membuat cara lebih keras lewat denda. Mobil yang menerobos busway akan didenda Rp 1 juta dan sepeda motor Rp 500 ribu. Namun denda itu dinilai tak akan mengurangi ulah mereka.

Hampir semua koridor Transjakarta tak lagi "suci". Para penyerobot selalu berkilah karena macet. Walhasil, jalur Transjakarta sama macetnya dengan jalur biasa. Muhammad Daivi, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, sampai harus menginisiasi aksi busway kick. Aksi ini dipicu oleh rasa kesalnya terhadap para penerobos busway. Ia akan memberi jempol terbalik bagi para penyerobot jalur Transjakarta.

Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung aksi busway kick. "Saya yakin, kalau warga sudah mulai, pasti akan cepat tertib. Tidak bisa terus mengandalkan pemerintah," ujar Jokowi.

Jalur Transjakarta yang steril diharapkan menjadi daya tarik warga Jakarta dan sekitarnya sehingga mau meninggalkan kendaraan pribadi. Setidaknya itulah hasil jajak pendapat di situs berita Tempo.co dan portal Yahoo! Indonesia. Namun banyak pula yang tak yakin sterilisasi busway ini bisa mendorong orang naik Transjakarta dan mengurangi kemacetan.

Ikuti Polling Indikator di www.yahoo.co.id

Indikator Pekan Ini

Apakah reaksi kemarahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono terhadap pemerintah Australia sudah tepat?

Kami tunggu jawaban dan komentar Anda di www.tempo.co.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum