Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Apakah Anda yakin sterilisasi busway akan mendorong orang naik Transjakarta dan mengurangi kemacetan?
|
||
Ya | ||
53,2% | 510 | |
Tidak | ||
43,9% | 420 | |
Tidak Tahu | ||
2,9% | 28 | |
Total | (100%) | 958 |
Yahoo Indonesia
Apakah Anda yakin sterilisasi busway akan mendorong orang naik Transjakarta dan mengurangi kemacetan?
|
||
Ya | ||
47% | 1.211 | |
Tidak | ||
40% | 1.021 | |
Ragu-ragu | ||
13% | 336 | |
Total | (100%) | 2.568 |
Pengelola Transjakarta terus mengupayakan berbagai cara agar jalur bus steril. Tembok pemisah yang ditinggikan, jalur bus berlawanan (contra-flow), dan razia rupanya tak membuat jera para penyerobot. Kepolisian Daerah Metro Jaya berencana membuat cara lebih keras lewat denda. Mobil yang menerobos busway akan didenda Rp 1 juta dan sepeda motor Rp 500 ribu. Namun denda itu dinilai tak akan mengurangi ulah mereka. Hampir semua koridor Transjakarta tak lagi "suci". Para penyerobot selalu berkilah karena macet. Walhasil, jalur Transjakarta sama macetnya dengan jalur biasa. Muhammad Daivi, warga Tanjung Priok, Jakarta Utara, sampai harus menginisiasi aksi busway kick. Aksi ini dipicu oleh rasa kesalnya terhadap para penerobos busway. Ia akan memberi jempol terbalik bagi para penyerobot jalur Transjakarta. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mendukung aksi busway kick. "Saya yakin, kalau warga sudah mulai, pasti akan cepat tertib. Tidak bisa terus mengandalkan pemerintah," ujar Jokowi. Jalur Transjakarta yang steril diharapkan menjadi daya tarik warga Jakarta dan sekitarnya sehingga mau meninggalkan kendaraan pribadi. Setidaknya itulah hasil jajak pendapat di situs berita Tempo.co dan portal Yahoo! Indonesia. Namun banyak pula yang tak yakin sterilisasi busway ini bisa mendorong orang naik Transjakarta dan mengurangi kemacetan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
Edisi 24 Maret 2014 surat-pembaca surat-dari-redaksi angka kutipan-dan-album event kartun etalase Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini Asas jurnalisme kami bukan jurnalisme yang memihak satu golongan. Kami percaya kebajikan, juga ketidakbajikan, tidak menjadi monopoli satu pihak. Kami percaya tugas pers bukan menyebarkan prasangka, justru melenyapkannya, bukan membenihkan kebencian, melainkan mengkomunikasikan saling pengertian. Jurnalisme kami bukan jurnalisme untuk memaki atau mencibirkan bibir, juga tidak dimaksudkan untuk menjilat atau menghamba ~ 6 Maret 1971 Jaringan Media © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum |