Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Kanker gurun di pinggang afrika

Hidup berpindah merupakan cara untuk bertahan di gurun sahara & kayu bakar merupakan sumber energi satu-satunya. akibatnya gurun menjadi makin luas karena tanah makin tandus & tumbuhan makin berkurang.(ils)

28 Januari 1978 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

NUN di pinggang benua Afrika, gurun pasir. Sabara terus merambat bagaikan kanker. Propinsi Kordoan di negara Sudan, merupakan salah satu korban yang digerogotinya. Satu-satunya cara untuk tetap bertahan di sana adalah dengan hidup berpindah-pindah. Untuk itu onta dan keledai alias kapal padang pasir adalah alat angkutan yang amat diandalkan. Tentu saja bagi kalangan kaum saudagar. Sedangkan bagi rakyat jelata yang hidup dalam kemiskinan, pengembaraan banyak didorong oleh kondisi alam yang memang tak memungkinkan mereka terus bermukim di situ. Bila tanah sudah keliwat kurus, mereka boyong mencari tanah yang rada subur. Perpindahan yang acap kali berlangsung, sementara pertumbuhan penduduk kurang terkendali, tambahan pula ternak mereka membabat rumput yang ada, apa boleh buat, membawa akibat makin luasnya daerah gurun di tanah tumpah darah mereka. Penggurunan juga terjadi lantaran mereka harus mengumpul kayu bakar secara besar-besaran. Maklum, hanya inilah satu-satunya sumber enerji yang mereka miliki, dan tak ada minyak seperti terdapat di Lybia, Nigeria dan beberapa negara Timur Tengah, Namun ketimbang mereka terus bermukim di satu tempat, beranak pinak dan menghabiskan kayu, menurut para ahli ekologi padang pasir: lebih baik mereka berpindah-pindah. Sehingga tekanan penduduk terhadap tanah yang tandus itu dapat dikurangi. Tapi akan lebib baik lagi mengatur cara bercocok tanam dan cara ternak beroleh rumput - begitu kesimpulan para ahli dalam konperensi internasional tentang penggunungan di Nairobi (Kenya) tahun lalu. Singkatnya, yang dianjurkan adalah: bagaimana caranya menyuburkan tanah kembali, agar gurun tidak kian merambat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus