CANDI Borobudur diledakkan. Peristiwa yang baru ketahuan dinihari Senin pekan silam itu bukan saja merepotkan aparat keamanan. Tapi juga wartawan TEMPO, Biro Jawa Tengah dan DIY. Hari itu juga empat wartawan dikirim ke candi yang tersohor itu. Sorenya, beberapa rol negatif film, setelah dicuci, langsung dikirim ke Jakarta. Dan beritanya sampai Selasa dinihari. Tapi kerja tim wartawan Biro Ja-Teng dan DIY tak selesai sampai di situ. Mereka ditugasi melacak dan mengais berita sebanyak-banyaknya untuk bahan Laporan Utama, yang terbit minggu ini. Koordinator Biro, Saur Hutabarat, segera membagi-bagi tugas: Sebagian reporter dikerahkan untuk menghimpun bahan Laporan Utama. Sedang sebagian lagi ditugasi mencari berita bagi beberapa rubrik lain. Syahril Chili, E.H. Kartanegara, dan Yuyuk Sugarman diminta bermalam di kawasan candi Borobudur. Sayang, pemilik losmen Borobudur tempat tersangka para pelaku peledakan itu menginap, keberatan menyewakan kamarnya kepada wartawan TEMPO. Tak apa, di muka losmen itu ada losmen lain, yang letaknya pun berseberangan dengan losmen Borobudur. Ini, setidaknya, memudahkan pengamatan keluar masuknya para tamu di losmen Borobudur, sehingga para reporter kami dengan cermat bisa mengamati siapa saja yang keluar masuk losmen itu. Aries Margono memonitor perkembangan di Korem Pamungkas, Yogyakarta. Sementara itu, Yusro, yang berkantor di Semarang, ditugasi melakukan monitoring dari team khusus yang dibentuk oleh Laksusda Ja-Teng & DIY. Akan halnya Slamet Subagyo yang ngepos di Purwokerto juga mendapat bagian. Ia ditempatkan di Magelang. Sebab, candi Borobudur berada di wilayah Kabupaten Magelang. Kodim serta Polwil Kepolisian yang menangani kasus Borobudur ini juga membentuk pos komando di kota itu. Sabtu pagi, di kantor biro di Jalan Abubakar Ali, Kota baru, Yogyakarta, masuk in, formasi yang menyebutkan, pckerja di Proyek Kecamatan Borobudur, yang diketahui membawa bahan peledak, ditahan di Surabaya. Mereka, sebanyak tiga orang, berasal dari Wonogiri. Siamet segera dipanggil ke Yogya, dan sore itu juga dikirim ke Desa Sumber Rejo, Wonogiri. Ternyata, menurut Slamet, orang yang diberitakan ditahan itu tak sulit ditemui, karena baru saja bangun tidur di rumah orangtuanya. Memang, sampai berita ini diturunkan Selasa siang, belum terdengar ada tersangka yang ditangkap. Itu pula yang "mengecewakan" Susanto Pudjomartono ketika menulis Laporan Utama ini. Dengan Box tulisan Bambang Bujono tentang "pemulihan" stupa yang rusak - plus tambahan bahan dari Bambang Harymurti di Jakarta. Laporan Utama kali ini yang ketiga tentang candi agung itu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini