Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Kiai yang akrab disapa Gus Mus ini dikukuhkan sebagai Rais Am Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PB NU), Senin pekan lalu. Gus Mus yang sebelumnya Wakil Rais Am itu mengisi posisi yang sebelumnya diduduki KH Sahal Mahfudz, yang wafat 25 Januari lalu. Pengukuhan terhadap Gus Mus dilakukan setelah rapat antara Syuriah dan Tanfidziyah di gedung PB NU Jakarta yang dipimpin Ketua Umum PB NU KH Said Aqil Siroj. Masa jabatannya sampai berakhirnya masa jabatan periode 2010-2015 atau hingga digelarnya Muktamar NU 2015.
MENINGGAL
Ilham Soenharjo
Mantan fotografer Tempo yang biasa dipanggil Icang ini meninggal pada 4 Maret lalu, setelah beberapa bulan menderita kanker getah bening. Icang bergabung dengan Tempo sejak awal 1980. Fotografer kawakan ini dikenal memiliki semangat yang tinggi dalam memburu berita di lapangan. Menurut rekannya, Rini P.W.I.-fotografer seangkatan di Tempo-Icang selalu memberi semangat kepada kawan-kawannya untuk terus menghasilkan gambar terbaik.
Ketika bekerja di Tempo yang masih berkantor di kawasan Senen, Jakarta Pusat, Icang sering tidur di kamar gelap-tempat mencuci film-saat piket. Cucu tokoh nasional Haji Agus Salim ini, menurut Rini, memiliki dedikasi yang tinggi dalam menjalani profesinya. "Saya tidak pernah mendengar dia mengeluh."
Muridan Satrio Widjojo
Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, Muridan Satrio Widjojo, meninggal di Rumah Sakit Mitra Depok, Jawa Barat, Jumat pekan lalu. Menurut peneliti senior LIPI, Ikrar Nusa Bhakti, Muridan sudah dua tahun ini menderita kanker getah bening dan harus keluar-masuk rumah sakit untuk menjalani kemoterapi. "Sudah sampai ke paru-paru dan sering keluar darah dari hidung," katanya.
Lelaki kelahiran Surabaya, 4 April 1967, ini dikenal sebagai ahli tentang Papua dan Maluku. Dia mendalami arsip-arsip abad ke-18 dan ke-19 mengenai Papua dan Maluku di Leiden, Belanda, sejak 1993. Dalam keadaan sakit, Muridan yang juga kepala bidang politik pada Pusat Penelitian Politik LIPI ini tetap aktif menggalang usaha Dialog Papua untuk Perdamaian di wilayah tersebut.
Muridan meninggalkan istri, Suma Riella Rusdiarti, dan dua anak, Galih Pradipta Muridan dan Naiya Kasih Muridan. Muridan juga memiliki dua anak angkat asal Papua.
"Beliau menyampaikan buka kendang dari SKK Migas, tutup kendang dari Pertamina."
"Ya, saya langsung minta izin jadi DKI-1 karena jadi wakil gubernur enggak ada fotonya."
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo