Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Klarifikasi Lathifa Al Anshori
SEHUBUNGAN dengan munculnya nama “Latifah” di majalah Tempo edisi 5219 tanggal 26 Juni-2 Juli 2023 dalam artikel laporan utama “Untuk Siapa Suap Korupsi Menara BTS?”, saya ingin memberikan klarifikasi.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Nama “Latifah” di paragraf keempat menimbulkan dugaan bahwa nama tersebut adalah saya. Sebab, saya pun pengurus di Partai NasDem, sama dengan partai Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate. Saya juga mengabdi kepada negara sebagai Tenaga Ahli Menteri Komunikasi Bidang Isu Intoleransi dan Radikalisme.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Namun nama “Latifah” yang ditulis di Tempo merujuk pada Latifah Hanum, Kepala Divisi Layanan Telekomunikasi dan Informasi untuk pemerintah di BAKTI Kementerian Komunikasi dan Informatika, seperti terlihat dalam infografis laporan utama.
Di sisi lain, Latifah Hanum dan saya sama-sama masih muda dan berkerudung. Orang yang tidak mengetahui wajah dan nama belakang kami pun bisa keliru. Terlebih kolega ini lebih dikenal dengan nama panggilan “Lulu”.
Kami menghormati proses hukum yang dijalankan. Saya juga mengapresiasi keberanian jurnalis majalah Tempo untuk mengungkap lebih banyak informasi tentang kasus ini kepada masyarakat.
Lathifa Al Anshori
Ketua DPP Partai NasDem Bidang Pemilih Pemula dan Milenial
Klarifikasi Erry Sugiharto
iHWAL berita di beberapa media tentang perkembangan penanganan kasus korupsi BTS 4G yang sedang ditangani Kejaksaan Agung, saya merasa perlu mengklarifikasi beberapa hal.
1. Sebagai warga negara, saya menghormati dan mendukung langkah-langkah pemberantasan korupsi, khususnya penanganan kasus korupsi BTS 4G oleh Kejaksaan Agung, yang perkembangannya saya ikuti.
2. Saya tidak pernah berhubungan dengan proyek BTS 4G, orang-orangnya, ataupun kegiatan apa pun terkait dengan proyek tersebut. Karena itu, saya tidak membenarkan informasi yang beredar bahwa saya terkait dengan dan menerima uang dari proyek tersebut.
3. Jika sewaktu-waktu Kejaksaan Agung memerlukan keterangan mengenai hal tersebut, saya siap memenuhi panggilan dan memberikan keterangan.
M. Erry Sugiharto
Direktur Sumber Daya Manusia PT Pertamina (Persero)
Brand Rokok Djarum
DUKUNGAN dan pengembangan potensi anak Indonesia melalui program beasiswa sangat penting. Namun ironis jika brand rokok yang merugikan dan menimbulkan kecanduan dikaitkan dengan produk yang berhubungan dengan kesehatan. Karena itu, penggunaan brand image rokok Djarum dalam audisi umum bulu tangkis menyiratkan pesan yang bertentangan dengan pendekatan yang sehat dan bertanggung jawab terhadap anak-anak Indonesia.
Mengaitkan bulu tangkis, yang merupakan cabang olahraga populer di Indonesia, dengan merek rokok Djarum bisa membingungkan dan mempengaruhi persepsi anak-anak terhadap kebiasaan sehat dan gaya hidup yang baik. Kami menghargai upaya perusahaan atau institusi mendukung anak-anak Indonesia melalui program beasiswa dan pengembangan olahraga. Namun kami meminta pihak terkait mempertimbangkan ulang penggunaan brand image rokok Djarum dalam audisi ini. Kami percaya ada alternatif yang lebih sesuai untuk menjaga integritas dan moralitas anak-anak dalam pengembangan mereka sebagai atlet masa depan.
Kami juga mengajak para pihak terkait aktif berpartisipasi membangun kesadaran akan bahaya merokok dan dampak negatifnya terhadap kesehatan masyarakat. Dengan meningkatkan pemahaman dan memberikan alternatif yang lebih sehat, kita dapat menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan anak-anak Indonesia tanpa mengorbankan prinsip-prinsip moral dan etika.
Tubagus Haryo Karbyanto, SH
Sekretaris Jenderal Forum Warga Kota Indonesia
Koreksi Artikel Kolom
Terima kasih Tempo telah memuat kolom kami, “Kata Wajib yang Mematikan”. Namun, di halaman 69 tempo edisi 3 Juli 2023 terdapat kekeliruan penyuntingan. Tertulis: “Dengan begitu merokok jelas bukan tindakan yang merugikan bagi mereka yang bukan perokok”. Kalimat yang benar adalah “Dengan begitu merokok jelas tindakan merugikan bagi mereka yang bukan perokok.”
Rika Fonsekaningrum
Jakarta
Terima kasih atas koreksi Anda. Kami mohon maaf atas kekeliruan penyuntingan ini. Di versi digital telah dikoreksi.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo