Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Menurut Anda, apakah krisis akibat gejolak pasar uang dan saham dunia akan berlangsung lama? | ||
Ya | ||
60,67% | 162 | |
Tidak | ||
30,71% | 82 | |
Tidak tahu | ||
8,61% | 23 | |
Total | 100% | 267 |
INDEKS saham Bursa Efek Indonesia ambruk pada perdagangan Selasa dua pekan lalu, seiring dengan rontoknya bursa dunia lainnya. Hingga perdagangan BEI ditutup, indeks anjlok 191,36 poin (7,7 persen)-penurunan terbesar dalam lima tahun terakhir.
Anjloknya indeks saham itu akibat rasa waswas para investor di seluruh dunia terhadap perekonomian Amerika Serikat. Mereka ramai-ramai melego sahamnya karena pesimistis bahwa paket kebijakan pajak yang diluncurkan Presiden George W. Bush bisa menyelamatkan ekonomi Amerika yang remuk dihantam krisis kredit macet perumahan.
Kini bursa saham dunia mulai pulih. Namun, menurut responden jajak pendapat Tempo Interaktif periode 23-30 Januari 2008, krisis akibat gejolak pasar uang dan saham dunia ini masih akan terasa hingga lama (lihat grafik).
Komentar
Gejolak pasar akan berlangsung lama dan bakal diikuti kenaikan barang kebutuhan pokok dan kebutuhan lainnya. Pemerintah kurang cepat menanggapi gejolak pasar tersebut.
(Kusni, Bekasi)
Raksasa-raksasa keuangan dunia memerlukan gejolak perekonomian dunia agar dapat memanuver modal mereka yang idle. Ketika keuntungan yang mereka inginkan telah diraih, manuver dihentikan sehingga pasar kembali tenang. Jadi, apa yang kita sebut sebagai krisis ini pada hakikatnya hanyalah gejolak sementara.
(Asmar Edyunus, Bekasi)
Meskipun pasar modal sempat guncang, seperti halnya sistem antibodi dalam tubuh, pasar akan segera bereaksi mencari titik keseimbangan yang baru dan segera kembali tumbuh dari titik keseimbangan yang baru.
(Wahyunus, Sidoarjo)
Indikator Pekan Depan PRIYO Budi Santoso, anggota Partai Golkar di DPR, mengusulkan agar pemerintah memberikan gelar pahlawan nasional kepada mantan presiden Soeharto. Ia mengatakan akan meminta izin kepada Ketua Umum Golkar Jusuf Kalla agar Golkar memprakarsai usul ini. Usul ini langsung ditentang beberapa politikus dari partai lainnya di DPR. Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa Effendy Choirie, misalnya, mengatakan bahwa Soeharto tidak layak mendapat gelar itu. Menurut dia, kesalahan yang dilakukannya semasa memerintah membikin negara ini menanggung banyak utang. "Setiap tahun negara harus membayar utang Rp 130 triliun," ujar Effendy. Setujukah Anda bila mantan presiden Soeharto dianugerahi gelar pahlawan nasional? Kami tunggu jawaban dan komentar Anda diwww.tempointeraktif.com |
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo