Ada koreksi kecil untuk tulisan ''Lakon Anak Presiden''(TEMPO, 16 Januari 1993, Laporan Utama), halaman 18. Dalam catatan karier Guruh Soekarno, TEMPO menulis lagu Renjana karya Guruh (1976) menang di Festival Lagu Pop (Dunia) Tokyo 76. Catatan ini salah. Yang benar adalah, Renjana menjadi Grand Prix Song Festival Lagu Pop Nasional di Jakarta 76, dan berhak dikirim ke World Pop Song Festival Tokyo 76 sebagai semifinalis. Tapi lagu yang diaransir Idris Sardi dengan vokalis Grace Simon itu belum beruntung. Lagu Guruh yang mendapat dua penghargaan di Festival Lagu Pop Dunia 1987 adalah Kembalikan Baliku, yang antara lain dibawakan Jopie Latul, dengan backing vocal plus penari latar Trio Libel's dan Swara Maharddhika. Di Balai Budokan Tokyo -- tempat kontes lagu dunia ini diselenggarakan -- kubu Indonesia membuat blocking panggung yang istimewa, dengan diturunkannya sekitar 15 performers dengan suasana pentas Bali. Dua penghargaan itu adalah Kawakami Prize, yang diserahkan langsung oleh Presiden Yamaha Music, Mr Kawakami, dan satunya adalah penghargaan khusus untuk performance, berdasarkan aplaus publik. Penghargaan terakhir ini tidak selalu diadakan oleh panitia festival. Catatan tambahan untuk prestasi prestisius Guruh di blantika musik: band Guruh Gipsy yang dibangun Guruh bersama Abadi Soesman, Chrisye, Keenan, dan ''Gang Pegangsaan'' adalah grup musisi Indonesia pertama yang memainkan lagu karyanya sendiri dengan orientasi ke paduan musik etnik (Bali) dan musik diatonik (baca: rock Barat) lewat rekaman mereka di tahun 1976. Gaya memadukan gamelan Bali dengan musik rock macam ini, di awal tahun 93 baru dicoba lagi dimasukkan ke rekaman oleh grup Gong 2000 yang dikomandani Ian Antono. BENS LEO Majalah Anita Cemerlang Jakarta Selatan
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini