Lindungi, Jangan Dikoleksi

MENTERI Dalam Negeri Tjahjo Kumolo dikritik karena mengoleksi lima harimau yang diawetkan. Mungkin dia tak paham, harimau termasuk hewan langka yang dilindungi. World Wide Fund for Nature atau WWF dalam laporannya pada 2014 mencatat, dalam 40 tahun terakhir jumlah binatang langka di dunia berkurang lebih dari setengah. Selain karena perubahan iklim, hewan-hewan tersebut menyusut lantaran diburu.

Orangutan Sumatera (Pongo abelii)
+ 7.300 ekor, jumlah saat ini
80 persen, penurunan populasi selama 75 tahun sejak 1933 hingga 2008.

Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus)
45 ribu-69 ribu ekor
50 persen, penurunan populasi selama 60 tahun hingga 2008

Gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus)
2.400-2.800 ekor
69 persen, penurunan populasi selama 25 tahun sejak 1986 hingga 2011.

Badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis)
< 100 ekor
80 persen, penurunan populasi selama 60 tahun hingga 2008

Harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae)
< 400 ekor
70 persen, penurunan populasi selama 25 tahun terakhir hingga 2010

Vaquita atau Lumba-lumba Teluk California (Phocoena sinus)
< 100 ekor
15 persen, penurunan populasi per tahun

Ferret Kaki Hitam (Mustela nigripes)
+ 300 ekor
40 persen, penurunan tingkat perkembangbiakan mulai 2008-2015

Macan Tutul Salju (Panthera uncial)
4.080-6.590 ekor
20 persen, penurunan populasi selama 1992-2008

Harimau (Panthera tigris)
+ 3.200 ekor
50 persen, penurunan populasi sejak 1998-2009

Simpanse (Pan troglodytes)
172.700-299.700 ekor
50 persen, perkiraan tingkat penurunan selama 30 tahun terakhir

Penguin Galapagos (Spheniscus mendiculus)
1.800 ekor
65 persen, penurunan populasi selama 28 tahun, 1971-1999

Sumber: WWF, IUCN Red List