Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
PENGHARGAAN
Widya Utama
Dosen Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya ini meraih Summit Award Faculty Advisory, pekan lalu. Ini merupakan penghargaan tertinggi bagi dosen pembimbing di universitas yang memiliki bidang keilmuan di seluruh dunia. Penghargaan diberikan Society of Exploration Geophysicists (SEG), organisasi para pakar ilmu bumi yang bermarkas di Oklahoma, Amerika Serikat. Tim juri menilai Ketua Teknik Geofisika ini berhasil menunjukkan konsistensi dan prestasi dalam mengembangkan kegiatan riset bidang geofisika untuk SEG Student Chapter ITS. Selain sebagai dosen, pria Madura yang bergelar doktor dari Prancis ini menaungi wadah organisasi Society of Petroleum Engineers Student Chapter ITS dan American Association of Petroleum Geologists Student Chapter ITS.
MENINGGAL
Roch Basoeki Mangoenpoerojo
Tokoh nyentrik ini meninggal pada usia 73 tahun, pekan lalu. Politikus Partai Demokrasi Indonesia ini pernah merintis karier militer dan terkenal sebagai loyalis Bung Karno. Ia juga pernah menjajal peruntungan dengan bertani di lokasi transmigran, membuka warung Tegal, hingga merintis bisnis telekomunikasi. Roch dikenal aktif menulis. Bukunya, Perubahan tanpa Gejolak, Menuju Sidang Umum MPR-RI (1997), bercerita tentang pertarungan politik pemilihan umum. Menurut dia, pertarungan riil politik terjadi di MPR, bukan saat pemilu. Jenazah Roch dikebumikan di Permakaman Hastana Pepe Colomadu, Solo. Ia meninggalkan istri dan empat anak.
S.K. Martha
Wartawan senior ini meninggal pada usia 75 tahun, Selasa malam pekan lalu. Tiga hari sebelumnya, ia tak sadarkan diri di Rumah Sakit Umum Daerah Pasar Rebo, Jakarta Timur. Bertahun-tahun Martha menderita stroke. Jenazah mantan wartawan Vista ini dimakamkan di Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan.
"Sepanjang bekerja memerangi korupsi, bukan memerangi orangnya, saya yakin tak ada masalah."
Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi Basaria Panjaitan tentang dugaan rekayasa kasus penyidik Novel Baswedan akibat mengusut korupsi Komisaris Jenderal Budi Gunawan, pekan lalu.
"Kalau radikalisme dianggap virus, obatnya belum tepat."
Ali Fauzi Manzi, mantan narapidana terorisme, pekan lalu. Menurut dia, memenjarakan para teroris justru membuat mereka merasa naik kasta.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo