Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Biaya sebesar Rp 8.000 sangat mahal apabila dibandingkan dengan tarif parkir motor di area moda raya terpadu dan stasiun kereta rel listrik yang hanya Rp 5.000 flat. Nominalnya bahkan lebih dari dua kali lipat harga tiket Transjakarta sendiri, yang sebesar Rp 3.500.
Selain itu, fasilitas terbilang masih minim. Lapangan parkir yang disediakan tidak sepenuhnya beraspal dan beratap sehingga, ketika hujan, sepeda motor yang dititipkan akan kehujanan dan tanah becek. Selain itu, tidak ada kamera CCTV dan minim petugas keamanan yang berjaga sehingga aspek keamanannya masih sangat diragukan. Namun, apabila terjadi kehilangan, misalnya helm, tidak ada siapa pun yang bisa dituntut.
Jika pemerintah ingin mendorong masyarakat beralih menggunakan kendaraan umum, fasilitas parkir harus diperhatikan dengan baik. Tarif parkir yang mahal dengan fasilitas yang jorok dan rawan pencurian membuat masyarakat enggan menitipkan kendaraannya dan melanjutkan perjalanan menggunakan Transjakarta.
Nur Azizah
Tangerang, Banten
Kecewa Samsung
SAYA baru sebulan membeli telepon seluler Samsung A50, tapi sudah memasukannya ke bengkel untuk direparasi. Bagian teknisi service center Samsung di Bogor mendiagnosis layar LCD handphone saya bermasalah gara-gara jatuh.
Ponsel saya memang jatuh dari sofa, yang tingginya tak sampai 1 meter. Jatuhnya tidak keras karena layar tidak pecah, bahkan tak ada goresan sedikit pun di ponsel. Semuanya masih mulus. Tapi, setelah ponsel jatuh, layarnya tak bisa menyala. Saran teknisi LCD adalah saya mengganti ponsel itu. Wah....
Meski ponsel masih dalam masa garansi, tetap saja saya heran: kok bisa, ponsel baru keluaran merek tepercaya sangat rentan? Teknisi menjelaskan dengan panjang-lebar kemungkinan-kemungkinan ponsel saya bisa seperti itu. Tapi tetap saja saya tidak mengerti kenapa produk sekelas Samsung bisa seperti itu.
Untung pelayanan reparasi di service center Bogor cepat. Untuk satu hal ini, saya salut. Dan saya tidak membayar karena ponsel masih bergaransi. Saya kira Samsung mesti meningkatkan lagi kualitas produknya.
Hermawan
Bogor, Jawa Barat
Pembatasan Media Sosial
SAYA bisa memahami keputusan pemerintah membatasi sementara akses terhadap media sosial untuk meredam potensi konflik setelah pengumuman hasil rekapitulasi suara oleh Komisi Pemilihan Umum beberapa waktu lalu. Tapi efektivitas kebijakan itu sungguh meragukan, bahkan justru memantik ekses negatif pemanfaatan Internet yang jauh dari rasa aman.
Itu terbukti dari perilaku pengguna telepon seluler yang banyak mengunduh aplikasi virtual private network atau VPN tak lama setelah kebijakan pembatasan keluar. Aplikasi ini bisa didapatkan gratis, tapi sangat rentan terhadap serangan malware yang bisa merusak sistem dan data para penggunanya. Risiko lain: para pengguna bisa dengan mudah mengakses situs-situs porno yang selama ini diblokir penyedia jaringan Internet.
Pengguna Internet di Indonesia rupanya belum sepenuhnya matang dalam memanfaatkan sarana komunikasi. Literasi digital di kalangan pengguna masih rendah. Regulator pun belum memiliki instrumen yang tepat untuk menangkal ekses negatif di tengah disrupsi digital. Yang menjadi korban kemudian adalah masyarakat akibat terhambatnya hak berkomunikasi dan memperoleh informasi.
Nur Anto
Depok, Jawa Barat
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo