Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
MESKI Ramadan, mudik tak afdal jika tidak sambil pelesir kuliner. Waktu berbuka bisa menjadi selingan menikmati makanan di jalur Pantai Utara Jawa, sambil beristirahat dan salat.
Nasi Jamblang Bu Nur, Cirebon
Ini makanan berat khas Cirebon. Disebut nasi jamblang karena merujuk pada sebuah kampung di barat Cirebon yang menjadi asal nasi yang disajikan secara prasmanan dan dibungkus dengan daun jati ini. Di Warung Bu Nur, lauk nasi jamblang beraneka rupa: cumi, udang, ikan pari, tempe, dan yang terpenting adalah jengkol. Restoran di Jalan Tentara Pelajar ini-tak jauh dari Stasiun Kejaksan-buka sejak pukul 07.00 hingga malam, dengan harga cukup murah: Rp 3.000-15.000 per porsi.
Nasi Gandul, Pati
Disebut nasi gandul karena Mbah Melet pada 1960-an menjajakan nasi ini dengan dipikul: satu pikul kuali berisi kuah gulai daging sapi dan satu pikul lagi berisi nasi. Jika Mbah Melet berjalan, pikulan itu gundal-gandul mengikuti langkahnya. Kini nasi gandul dijual di pangkalan. Salah satunya di Gajahmati, kampung asal nasi gandul, yakni Warung Gandul Romantis, yang buka hanya sampai pukul tujuh malam. Makannya tak memakai sendok, tapi dengan suru, daun pisang yang dilipat.
Bie Seng, Brebes
Sekitar 15 menit setelah perbatasan Jawa Barat-Jawa Tengah, ada kota kecil bernama Tanjung. Di sini ada warung makan Bie Seng, yang terkenal, di Jalan Cenderawasih 123. Restoran yang berdiri sejak 1968 ini berada di sisi kiri Jalan Losari menuju Brebes. Makanan favoritnya khas laut dan darat: ayam panggang dan kepiting soka goreng. Resto ini buka pukul 07.00-21.00.
Nasi Grombyang, Pemalang
Warung nasi grombyang paling terkenal adalah H. Warso di Jalan R.E. Martadinata. Warung ini setiap hari mengolah 50 kilogram daging sapi dan menanak 25 kilogram beras. Pengunjung mesti antre karena kapasitas tempat duduknya hanya 50 kursi. Masakannya mirip rawon encer. Daging sapi itu dicampur dengan koyor atau tulang muda, serundeng, dan nasi. Semangkuk grombyang Rp 12 ribu.
Sup Buntut Bu Leman, Pekalongan
Berdiri sejak 1985, restoran ini cukup terkenal karena menyajikan sup buntut ukuran jumbo. Resto yang terletak di Jalan Dokter Wahidin ini buka pukul 09.00-18.00. Harga per porsinya Rp 28-33 ribu. Sewaktu menjabat Gubernur Jawa Tengah, Bibit Waluyo menjadi pelanggan sup buntut istri Haji Sulaiman yang bernama Mina Fitri ini.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo