Marzuki Tidak Perlu Diganti

Beberapa waktu yang lalu, berita tentang mutasi di tubuh Kejaksaan Agung menghiasi halaman media masa. Berawal dari sebuah konferensi pers, Jaksa Agung Marzuki Darusman mengakui adanya jaksa bromocorah di lingkungan Kejaksaan Agung, sehingga perlu ada mutasi besar-besaran.

Tapi hingga saat ini mutasi yang menurut Marzuki perlu dilakukan dalam rangka meningkatkan kinerja Kejaksaan Agung itu tidak juga diumumkan secara resmi. Apakah Marzuki tidak berani, atau masalah mutasi ini sedang dalam proses, seperti yang dikatakan Kepala Humas Kejaksaan Agung R.J. Soehandojo? Orang mulai bertanya-tanya tentang keberanian Marzuki. Apalagi, Jaksa Agung ini masih memiliki sejumlah pekerjaan rumah, mulai dari kasus Bank Bali, KKN mantan presiden Soeharto, hingga masalah BLBI.

Karena banyaknya masalah itu, ada ”usul iseng”, bagaimana kalau Marzuki sendiri yang harus diganti sebagai Jaksa Agung. Ternyata, setelah pertanyaan itu dijadikan Jajak Pendapat Tempo Interaktif, sebagian besar (51,1 persen) pengakses percaya bahwa Marzuki Darusman adalah sosok yang tepat untuk menjadi Jaksa Agung. Sedangkan 44,7 persen pengakses berpendapat bahwa Marzuki tidak bisa membawa Kejaksaan Agung menjadi institusi sesuai dengan harapan masyarakat, sehingga perlu diganti. Jajak Pendapat di Tempo Interaktif memang bukan jajak pendapat yang ilmiah, karena data pengakses tak bisa kami monitor.

---

Apakah Anda setuju terhadap usul untuk mengganti Jaksa Agung Marzuki Darusman?
Setuju	44,7%	450
Tidak setuju	51,1%	514
Tidak tahu	4,2%	42
Total ..................................... :	100%	1.006

Jajak Pendapat Pekan Depan:

Untuk Jajak Pendapat Indikator mendatang, kami akan menyoroti usul mempersenjatai anggota DPR, menyusul peristiwa pembacokan Wakil Ketua MPR Matori Abdul Djalil, yang juga Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa. Anda bisa ikut berpartisipasi dengan menjawab apakah Anda menyetujui usul itu atau tidak di TEMPO Interaktif di www.tempo.co.id.