Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Surat Dari Redaksi

Meliput KTT G-15

Linda jalil dan ahmed k. soeriawidjaja meliput ktt g-15 di kuala lumpur bersama koresponden ekram attamimi. sebelumnya ahmed ke club med, atas undangan club med merayakan ultah ke-10 berada di asia.

9 Juni 1990 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

KONPERENSI Tingkat Tinggi G-15 di Kuala Lumpur, pekan lalu, membuat Koresponden Ekram Attamimi cukup repot. Ia terpaksa memboyong perangkat komputernya ke "markas darurat" TEMPO di Kamar 427 Hotel Merlin. "Yang penting, pekerjaan bisa beres," katanya. Di Kamar 427 itu sudah menunggu dua wartawan TEMPO dari Jakarta: Linda Djalil dan Ahmed K. Soeriawidjaja. Trio Ekram - Linda - Ahmed inilah tim liputan kami pada KTT yang dihadiri Presiden Soeharto itu. Pemindahan perangkat komputer itu kami lakukan karena tak jarang wawancara atau konperensi pers diberikan para pejabat tinggi kita pada larut malam. Bahkan, Menlu Ali Alatas memberikan keterangan pers pada dini hari (sekitar pukul 1.30), sementara hasil pertemuan itu harus segera dilaporkan ke Jakarta. Jumpa pers yang diselenggarakan di Hotel Shangri-La itu, berupa penjelasan tentang jalannya KTT dan hasil-hasil sementara yang dirumuskan peserta sidang, berlangsung sekitar satu jam dengan suguhan kopi, sandwich, dan ice cake. Kebetulan letak Hotel Shangri-La berseberangan jalan dengan Hotel Merlin. Maka, Linda bisa segera mengetik hasil per- temuan itu di "markas darurat" TEMPO. Sebelum acara jumpa pers dengan Menlu Alatas, Linda sempat pula mewawancarai Mensesneg Moerdiono. Sabtu siang pekan lalu, Linda mengikuti rombongan delegasi yang melanjutkan perundingan di padang golf Awana -- yang terletak sekitar 46 km dari Kuala Lumpur. "Di sana saya tak bisa melakukan wawancara dengan siapa pun," ujarnya. Tak gampang memang mewawancarai anggota delegasi di sembarang tempat. Pengamanan KTT selalu ketat. Di pintu- pintu hotel tempat menginap kepala negara atau kepala pemerintahan disediakan pintu detektor, dan tas yang dibawa harus melewati pemeriksaan sinar X -- mirip pengamanan di bandar udara. Untung, Ekram sudah memantau persiapan KTT sejak beberapa pekan lalu sehingga sebagian bahan sudah didapatkannya. "Saya banyak dibantu Pak Soenarso Djajusman dan staf kedutaan besar kita," kata Ekram, yang sudah menetap 11 tahun di Kuala Lumpur. Bahan-bahan itu, yang juga dilengkapi dengan wawancara, kemudian dituliskan oleh Ahmed. Penanggung jawab rubrik Nasional ini sudah berada di Malaysia empat hari sebelum KTT dibuka. Sebelum bergabung dengan Ekram dan Linda di "markas darurat" TEMPO, Ahmed berada di Club Med, Cherating, yang terletak sekitar 350 km dari Kuala Lumpur. Kunjungannya ke tempat libur yang kondang itu atas undangan Club Med, yang merayakan ulang tahun ke-10 berada di Asia. Di Cherating, tempat pertama Club Med dibangun di Asia, Ahmed yang didaulat mengikuti pertandingan tenis antartamu dari mancanegara, tanpa diduga berhasil menyingkirkan semua lawan, dan tampil sebagai juara pertama. "Lumayan, dapat medali emas," katanya. Setelah itu, Ahmed langsung naik taksi ke Kuala Lumpur untuk bergabung dengan Ekram dan Linda guna meliput KTT G-15 dan pertemuan masyarakat Indonesia di Malaysia dengan Presiden Soeharto.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus