Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Menghalau Milisi Pendukung ISIS

12 Juni 2017 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Anda, setelah ke Filipina, mungkinkah ISIS merangsek masuk ke salah satu wilayah di Indonesia?
Ya
75,8% 480
Tidak Tahu
3,5% 22
Tidak
20,7% 131
Total (100%) 633

Tentara Nasional Indonesia terus bersiaga di perbatasan Indonesia-Filipina untuk mencegah masuknya milisi pendukung Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Marawi, Filipina, ke Tanah Air. Panglima Komando Daerah Militer VI/Mulawarman Mayor Jenderal TNI Sonhadji memastikan sampai saat ini tak ada milisi yang kabur atau menyusup ke Indonesia. Pasukan ISIS di Filipina merupakan kelompok Maute yang bergabung dengan sisa-sisa pelarian dari Timur Tengah.

"Namun kami akan terus waspada dan berjaga agar itu tak terjadi," kata Sonhadji di Samarinda, Selasa pekan lalu. Menurut dia, pasukan ISIS bisa saja merangsek ke salah satu wilayah Indonesia jika sudah kian terdesak dan kehabisan logistik.

Sonhadji mengatakan Pulau Kalimantan dan Maluku bisa menjadi akses masuk. Jarak Marawi ke Indonesia hanya sekitar empat jam melalui jalur laut. Untuk mengantisipasi pelarian kelompok Maute dari Pulau Mindanao ke Indonesia, TNI melakukan penjagaan dan pengawasan ketat di perbatasan kedua negara. Salah satunya, menurut dia, dengan meningkatkan intensitas patroli di jalur-jalur tikus di perbatasan Indonesia-Filipina. "Juga memeriksa speedboat yang melintas," katanya.

Selain itu, Sonhadji telah memerintahkan seluruh aparat komando distrik militer hingga bintara pembina desa (babinsa) untuk memonitor desa masing-masing guna mempersempit ruang gerak penyusup ISIS. Hingga saat ini ada 700 personel TNI di wilayah perbatasan, termasuk Kalimantan Utara. Belum ada kabar tentang penambahan personel.

Krisis di Marawi telah memaksa lebih dari 100 ribu penduduk di kota yang awalnya damai tersebut meninggalkan rumah mereka. Mereka takut terjebak dalam baku tembak. Tim penyelamat terus berusaha mengevakuasi warga sipil dari zona konflik Marawi.

Jumlah korban tewas perang di Marawi hingga pekan lalu sudah mencapai 178 orang. Jumlah itu termasuk 120 korban jiwa di pihak teroris, 36 tentara pemerintah, dan 20 warga sipil yang dilaporkan tertembak oleh sniper saat dalam perjalanan menuju tempat aman. Sekitar 134 warga sipil telah diselamatkan dalam gencatan senjata yang berlangsung pada 4 Juni 2017.

Hasil jajak pendapat di Tempo.co menunjukkan mayoritas responden meyakini milisi ISIS dari Filipina bisa merangsek masuk ke salah satu wilayah di Indonesia. Indonesia memang harus waspada. Jarak Kota Marawi dengan Indonesia sangat dekat.

Indikator Pekan Ini

Setujukah Anda, FPI main hakim sendiri dalam mengadili orang-orang yang menghina agama dan ulama?www.tempo.co.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum