Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
BURUKNYA kualitas udara di Jakarta menjadi pemberitaan dan perbincangan di media sosial beberapa pekan terakhir. Berdasarkan situs AirNow milik pemerintah Amerika Serikat (Airnow.gov), yang mengukur konsentrasi partikel padat dan cair berdiameter hingga 2,5 mikron (PM2.5) di udara, Indeks Kualitas Udara (AQI) Jakarta bernilai 151-200 alias tidak sehat.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Dengan konsentrasi PM2.5 rata-rata dalam 24 jam mencapai 69,2 mikrogram per meter kubik (standar Badan Kesehatan Dunia [WHO] 25 μg/m3) itu, orang yang beraktivitas di luar ruang dalam waktu lama akan mendapat efek yang merugikan bagi kesehatannya. Bagi kelompok sensitif, mereka mengalami masalah kesehatan serius. Saat berada di luar ruang, peralatan berikut ini dapat dipakai mengantisipasi udara tak sehat atau berbahaya.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Masker Antipolutan
Masker wajah antipolusi R-PUR buatan perusahaan rintisan dari Prancis ini dirancang khusus untuk pengendara sepeda dan sepeda motor. Bisa dipakai ulang sampai berkendaraan sejauh 500 kilometer atau selama satu setengah bulan. R-PUR memiliki empat lapisan penyaring: penahan debu dan cairan, serat bagian dalam antilembap, penyaring karbon yang diaktifkan, serta filter berteknologi nanometer yang menahan partikel berdiameter 0,04 mikron (60 kali lebih halus dari PM2.5).
Pembersih Udara untuk Helm Rp 410 ribu
Penyejuk (AC) sekaligus filter udara BluSnap buatan perusahaan India, BluArmor, ini tidak hanya membuat pengendara sepeda motor yang mengenakan helm full face merasakan suhu 6-15 derajat Celsius lebih dingin dari udara sekitarnya, tapi juga mendapatkan udara bersih dari polutan. Cukup tempelkan alat ini di inlet udara di bagian depan helm. Dengan baterai ion litium yang tahan beroperasi 10 jam, BluSnap akan tetap mengalirkan udara ke dalam helm meski pengendara menghentikan sepeda motornya.
Penyaring Udara di Hidung Rp 163 ribu
Kualitas udara tak sehat di India menginspirasi perusahaan rintisan PerSapien Innovations di New Delhi menciptakan Airlens, filter udara yang dikenakan di hidung. Airlens seperti plester yang ditempelkan di kedua lubang hidung. Dengan teknologi molekuler aktif, Airlens yang dikenakan satu hari mampu menahan gas beracun, polutan PM10, dan PM2.5. Paket kemasan Airlens berisi 20 plester.
Pengukur Mutu Udara Portabel Rp 4,32 juta
Peralatan saku PocketLab Air dari PocketLab ini dapat memonitor kualitas udara di sekeliling Anda, termasuk temperatur udara serta konsentrasi polutan PM2.5, ozon, dan karbon dioksida. Memorinya dapat menyimpan 30 ribu data pengukuran dan bisa dipindahkan ke telepon seluler pintar, tablet, dan komputer dengan koneksi Bluetooth 4.0.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo