Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Penggunaan komponen kayu lengkung membuat model mebel menjadi lebih bervariasi dan menarik. Wahyu Dwianto, peneliti dari Pusat Penelitian Biomaterial Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengembangkan teknik untuk melengkungkan kayu secara lebih mudah dan efisien.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Selama ini, model kayu lengkung diperoleh dengan memotong lembaran kayu sesuai dengan desain. Masalahnya, metode ini membutuhkan banyak lembaran kayu untuk mendapatkan satu model lengkung yang disambung. "Lembaran yang tersisa banyak, tapi mubazir, sudah terpotong-potong," kata Wahyu, awal Juli lalu.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Sebelum Wahyu merilis hasil risetnya, teknik melengkungkan kayu yang murah dan efisien belum dikenal di Indonesia. Produsen mebel umumnya membuat model kayu lengkung dari sejumlah sambungan atau mengimpornya. "Harga produk jadi lebih mahal," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan kayu sulit dilengkungkan dan dipertahankan bentuknya dalam kondisi kering karena berisiko patah. Padahal kayu sebenarnya memiliki sifat lentur, termasuk kayu yang dinilai keras seperti jati dan mahoni. "Perhatikan kayu kosen atau daun pintu. Kalau basah atau lembap, lama-kelamaan akan melengkung dan tidak akan bisa lurus lagi."
Kayu solid bisa dilengkungkan setelah dibasahi dan dipanasi dalam kurun waktu tertentu. Metode pelengkungan didasarkan pada teknik modifikasi lignin dan hemiselulosa, dua senyawa organik pembentuk kayu. Kondisi keduanya bisa berubah dalam keadaan basah dan panas.
Metode ini membuat kayu lurus menjadi melengkung dengan mengurangi kerapatan partikel kayu. Kayu dapat dilengkungkan hingga setengah dari panjang awal dalam kondisi lurus. "Kayu lengkung itu tidak akan bisa diluruskan lagi," ucap Wahyu.
Wahyu merancang sendiri mesin dan cetakan pembengkok kayu yang lebih murah dan mudah digunakan. Ketebalan kayu yang bisa dilengkungkan mencapai 3 sentimeter. "Masih riset lanjutan agar kayu yang lebih tebal dan keras dari itu bisa dilengkungkan juga," katanya.
Adapun kayu lengkung dengan ketebalan lebih dari 3 sentimeter bisa dihasilkan menggunakan komponen veneer atau kayu lapis yang tersusun dari lembaran-lembaran tipis sekitar 3 milimeter. Menurut Wahyu, lembaran kayu lebih mudah dimodifikasi, termasuk dilengkungkan.
Sejak 2014, Pusat Inovasi LIPI sudah memperkenalkan teknik pelengkungan kayu tersebut ke sejumlah industri mebel. Teknik pelengkungan kayu yang dikembangkan Wahyu saat ini sudah bisa digunakan untuk membuat rangka sepeda. "Sudah kokoh, tapi tetap perlu pengujian menyeluruh sebelum dinyatakan layak meluncur untuk umum," ujarnya.
Teknik konvensional
Papan kayu dipotong mengikuti desain untuk mendapatkan komponen dengan bentuk melengkung. Teknik ini tidak efisien karena membutuhkan papan berukuran besar untuk menghasilkan kayu lengkung. Banyak sisa bagian papan yang tidak terpakai.
Cara Melengkungkan Kayu Solid
Memanfaatkan proses perendaman dan pemanasan, teknik ini membuat penggunaan kayu lebih hemat. Makin tebal batang kayu, pelengkungan makin sulit karena kayu mudah patah.
Cara Melengkungkan Kayu Lapis
Proses pelengkungan lebih mudah ketimbang membengkokkan kayu solid. Dengan metode ini, ketebalan kayu lengkung bisa lebih dari 3 sentimeter.
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo