Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Angka

Mereka Malu Dituding Polisi Korup

Mayoritas responden merasa gaji yang diterima tidak memuaskan. Karena itu, mereka terpaksa mencari tambahan penghasilan.

2 Juli 2000 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LAKSANA angin, sebuah peristiwa berlalu begitu saja, Sabtu akhir pekan lalu, yakni hari jadi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) yang ke-54 tahun. Maklum, masyarakat tengah menyimak berita politik dan sosial yang kian hiruk-pikuk dan panas.

Padahal, Hari Bhayangkara, begitu sebutannya, tahun ini boleh dibilang cukup penting dibicarakan. Di satu sisi, sejumlah prestasi polisi, seperti menangkap penjahat serta mengungkap jaring-jaring pengedar narkotik dan obat berbahaya (narkoba), meningkat. Di sisi lain, citra polisi sebagai penegak hukum justru menurun. Mereka sedang lintang-pukang di Aceh dan Ambon. Tuduhan korupsi besar-besaran juga tengah membelit tubuh aparat berbaju cokelat itu. Itulah gambaran masyarakat umum.

Tapi bagaimana sejatinya polisi melihat dirinya sendiri? Hasil jajak pendapat TEMPO memperlihatkan bahwa menjadi polisi bukanlah sebuah pilihan yang mudah. Responden TEMPO—anggota polisi di lima wilayah Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta—mengaku penghasilan mereka hanya pas-pasan, sementara fasilitas kurang memadai, tapi mereka harus menghadapi tuntutan kinerja dan profesionalisme yang tinggi. Belum lagi mereka harus siap-siap menerima risiko menjadi korban aksi kekerasan massa.

Dalam soal gaji, umpamanya, sebagian besar responden menganggap upah yang diterima setiap bulan tidak memuaskan. Begitu pula dengan tingkat kepuasan mereka terhadap tunjangan di luar gaji. Karena itu, sebagian besar dari mereka merasa perlu mencari tambahan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tentu saja pendapat tersebut jangan dibaca secara telanjang dan dianggap sebagai alasan yang menjelaskan mengapa polisi cenderung meminta "uang damai" di jalanan. Sebab, niscaya masih banyak polisi—dengan gaji relatif sama—yang tidak melakukan praktek tercela seperti itu. Bagi kebanyakan polisi, ternyata sorotan masyarakat yang menuduh polisi korup membuat mereka malu.

Di tempat kerja, rupanya polisi juga menghadapi situasi sulit. Sebagian besar responden berpendapat anggaran yang disediakan untuk operasi dan fasilitas penunjang tugas (misalnya seragam, senjata, dan peluru) jauh dari memadai. Kenyataan ini tentu saja sangat ironis. Sebab, menurut sosiolog hukum di Fakultas Hukum Universitas Diponegoro, Semarang, Satjipto Rahardjo, fungsi pokok Polri adalah menjadi serta menjamin keamanan dan ketertiban di dalam negeri. Ia adalah satu-satunya instansi yang memikul fungsi tersebut.

Tapi semua kewenangan itu hanya rencana di atas kertas jika tanpa usaha untuk mewujudkannya. Dewasa ini, polisi mesti berperang melawan kejahatan yang kian hari makin canggih. Dalam situasi negara yang sedang kacau-balau seperti sekarang ini, mereka juga harus memadamkan begitu banyak kerusuhan di seluruh pelosok negeri. Jadi, rasanya tidak adil juga berharap banyak kepada polisi, sementara anggaran dan fasilitas mereka minim.

Menariknya, dengan segala kekurangan dan keluhan yang harus ditanggung polisi seperti terungkap di atas, ternyata hampir semua responden enggan pindah profesi. Mengutip banyolan Asmuni, tokoh lawak Srimulat, di televisi pekan lalu, "Jadi polisi sekarang ini serba salah. Maju salah, mundur apalagi."

Wicaksono


Bagaimana pendapat Anda tentang gaji yang diterima sekarang?
Sangat memuaskan1%
Memuaskan7%
Biasa saja43%
Tidak memuaskan44%
Sangat tidak memuaskan5%
Bagaimana pendapat Anda tentang tunjangan di luar gaji yang diterima sekarang?
Sangat memuaskan1%
Memuaskan4%
Biasa saja37%
Tidak memuaskan44%
Sangat tidak memuaskan14%
 
Apakah Anda merasa perlu mencari tambahan penghasilan untuk mencukupi kebutuhan?
Ya83%
Tidak17%
 
Bagaimana pendapat Anda mengenai anggaran yang disediakan untuk setiap operasi?
Sangat memadai0%
Memadai12%
Kadang memadai, kadang tidak22%
Tidak memadai 54%
Sangat tidak memadai12%
 
Bagaimana pendapat Anda mengenai fasilitas (misalnya seragam, senjata, dan peluru) yang disediakan untuk bertugas?
Sangat memadai1%
Memadai22%
Kadang memadai, kadang tidak28%
Tidak memadai 42%
Sangat tidak memadai7%
 
Bagaimana pendapat Anda mengenai sistem kenaikan pangkat yang ada sekarang?
Sangat adil4%
Adil55%
Kadang adil, kadang tidak28%
Tidak adil12%
Sangat tidak adil1%
 
Di tengah kritikan masyarakat yang menuduh polisi korup, bagaimana perasaan Anda sebagai polisi?
Sangat bangga1%
Bangga2%
Biasa saja16%
Malu29%
Sangat malu52%
 
Bagaimana pendapat Anda mengenai kekerasan massa terhadap polisi? (multiple)
Sudah merupakan risiko tugas65%
Masyarakat sudah keterlaluan30%
Dapat menjatuhkan wibawa polisi22%
 
Bagaimana pendapat Anda mengenai polisi yang sekarang mandiri dan terlepas dari TNI?
Sangat memuaskan25%
Memuaskan28%
Biasa saja45%
Tidak memuaskan1%
Sangat tidak memuaskan1%
 
Bagaimana pendapat Anda mengenai profesi polisi di masa sekarang dibandingkan dengan sebelum era reformasi?
Jauh lebih berat41%
Lebih berat 50%
Sama saja7%
Lebih ringan1%
Jauh lebih ringan1%
 
Seandainya ada alternatif pekerjaan lain, apakah Anda bersedia pindah profesi?
Ya80%
Tidak20%
 
Menurut Anda, apa profesi lain yang lebih menarik ketimbang sebagai polisi?
Wiraswasta42%
Pegawai swasta10%
Pengacara9%
Dokter7%
Pegawai negeri6%
Hakim1%
Tidak ada23%
 

Metodologi jajak pendapat :

  • Jajak pendapat ini dilakukan oleh Majalah TEMPO bekerja sama dengan Insight. Pengumpulan data dilakukan terhadap 434 responden (semuanya polisi) di lima wilayah DKI, dengan kuota 10 persen anggota Brigade Mobil (Brimob) dan 10 persen anggota Polisi Wanita (Polwan), pada 24-29 Juni 2000. Penarikan sampel dikerjakan melalui metode purposive sampling. Pengumpulan data dilakukan lewat wawancara tatap muka.

    MONITOR juga ditayangkan dalam SEPUTAR INDONESIA setiap hari Minggu pukul 18.00 WIB

    Independent Market Research
    Tel: 5711740-41, 5703844-45 Fax: 5704974

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    >
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum