Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Miskin di Kota dan di Desa

7 Maret 2016 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

FEBRUARI lalu, Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K), yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla, menggelar rapat pleno. Terpaparlah data kemiskinan terbaru di negeri ini. Angka kemiskinan ternyata naik sejak 2014. Sempat menurun menjelang akhir 2015, tapi tak signifikan.

September 2015

  • 15,31 juta orang miskin (Jawa)
  • 6,31 juta orang (Sumatera)
  • 2,19 juta orang (Sulawesi)
  • 2,18 juta orang (Bali dan Nusa Tenggara)
  • 1,53 juta orang (Maluku dan Papua)
  • 990 ribu orang (Kalimantan)

    Rp 344.809, pendapatan minimal per bulan ambang kemiskinan

    Provinsi Terbanyak

  • 4,775 juta orang miskin di Jawa Timur
  • 4,505 juta orang di Jawa Tengah
  • 4,485 juta orang di Jawa Barat

    Persentase Tertinggi

  • 28,40% orang miskin di Papua
  • 25,73% di Papua Barat
  • 22,58% di Nusa Tenggara Timur

    Provinsi Tersedikit

  • 40,93 ribu orang miskin di Kalimantan Utara
  • 66,62 ribu orang di Bangka Belitung
  • 72,64 ribu orang di Maluku Utara

    Persentase Terendah

  • 3,61% orang miskin di DKI Jakarta
  • 4,72% di Kalimantan Selatan
  • 4,83% di Bangka Belitung

    Miskin Perkotaan

  • 8,22% dari total penduduk
  • 10,62 juta orang
  • Berkurang 30 ribu orang dibanding Maret 2015

    Miskin Perdesaan

  • 14,09% dari total penduduk
  • 17,89 juta orang
  • Berkurang 50 ribu orang dibanding Maret 2015

    Naik-Turun Angka Kemiskinan

    2012

  • 28,59 juta orang (11,66%)

    2013

  • 28,55 juta orang (11,47%)

    2014

  • 27,73 juta orang (10,96%)

    2015

  • Maret: 28,59 juta orang (11,22%)
  • September: 28,51 juta orang (11,13%)

    Lantaran Beras dan Rokok

    73,07% penyebab kemiskinan baik di kota maupun di desa adalah mahalnya harga bahan makanan dan konsumsi rokok.

    Beras

  • 22,1%, di perkotaan
  • 28,74%, di perdesaan

    Telur ayam

  • 3,57%, di perkotaan
  • 3,09%, di perdesaan

    Rokok kretek-filter

  • 8,08%, di perkotaan
  • 7,68%, di perdesaan

    Perumahan

  • 9,07%, di perkotaan
  • 7,37%, di perdesaan

    Bensin

  • 3,07%, di perkotaan
  • 2,44%, di perdesaan

    Listrik

  • 2,87%, di perkotaan
  • 1,58%, di perdesaan

    Sumber: TNP2K, Badan Pusat Statistik

  • Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Image of Tempo
    Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
    • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
    • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
    • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
    • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
    • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
    Lihat Benefit Lainnya

    Image of Tempo

    Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

    Image of Tempo
    Logo Tempo
    Unduh aplikasi Tempo
    download tempo from appstoredownload tempo from playstore
    Ikuti Media Sosial Kami
    © 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
    Beranda Harian Mingguan Tempo Plus