Mohon maaf foto yang menyinggung

Saya sungguh tak menduga sama sekali bahwa karya (foto) saya yang dimuat pada Kontak Pembaca TEMPO, 19 Oktober 1991, akan mendapat kecaman keras dari Perguruan Seni Bela Diri "Tapak Suci" Putera Muhammadiyah. Sehubungan dengan adanya masalah tersebut, saya ingin menjelaskan duduk persoalannya. Demi Allah, saya juga seorang muslim yang tidak hanya sekadar menjalankan salat lima waktu, sehingga apa yang saya sampaikan ini bisa dijadikan bahan pertimbangan. Adanya tuduhan yang mengatakan, "Dengan dipakainya pakaian seragam latihan Tapak Suci oleh seekor kambing, itu bisa diasumsikan bahwa jiwa dan raganya Tapak Suci disamakan dengan kambing...." Sebetulnya, hal seperti itu tidak pernah sedikit pun terbetik di lubuk hati saya. Saya tidak bermaksud merendahkan eksistensi Tapak Suci. Tujuan saya hanya menyuguhkan karya foto bertemakan human interest, juga dalam arti unik, langka, dan menarik. Coba simak berbagai media cetak, baik daerah maupun pusat, yang menggelar rubrik ini. Memang, rubrik ini secara tak langsung merupakan peluang untuk menampung kreativitas sekaligus menggali bakat bagi pecinta fotografi. Dengan demikian, tidak ada maksud saya untuk merugikan pihak mana pun. Lebih lagi, saya betul-betul tidak tahu bahwa pakaian yang saya dapati sekitar tahun 1985 dari teman adik saya itu adalah pakaian kebesaran "Tapak Suci" dari Magelang. Saya menyesal dengan kejadian itu, dan menyadari akan lebih berhati-hati di kemudian hari. Maka, dalam kesempatan ini, saya mohon maaf yang setulus-tulusnya kepada masyarakat luas umumnya, dan keluarga besar Tapak Suci Khususnya. LIES SUPRAWOTO Karanggading RT 04/04 Nomor 326 Magelang 56124 Jawa Tengah.