Tampaknya, Saudara Sugiyanto, alumnus Sydney University, tidak tahu tentang adanya perubahan besar dalam dunia pendidikan tinggi di Australia dalam beberapa tahun ini. Itu diawali dengan disahkannya sistem penyatuan pendidikan tinggi nasional yang baru, yang menggabungkan atau meleburkan beberapa institut di Australia. Bila tadinya jumlah anggota Australian Vice-Chancellors Committee lebih dari 60 institut, sekarang menjadi 37 universitas, termasuk Edith Cowan University, meski tak terbentuk melalui penggabungan atau peleburan. Sebelumnya, universitas itu dikenal dengan nama Western Australia College of Advanced Education (WACAE). Pada 5 Desember 1990, sebuah undang-undang yang disahkan parlemen mengubah status WACAE menjadi Edith Cowan University. Sekarang, mahasiswanya yang terdaftar dalam program sarjana dan pascasarjana melebihi 17.400 orang. Itu menunjukkan bahwa Edith Cowan University mendidik 30% dari seluruh mahasiswa yang ada di Australia Barat. Ada sekitar 800 mahasiswa, yang berasal dari luar Australia, belajar di Edith Cowan University. Mereka itu kebanyakan berasal dari Malaysia, Singapura, Hong Kong, Indonesia, Muangthai, Jepang, Taiwan, Filipina, dan berapa negara lainnya. Lebih dari 100 mahasiswa Indonesia yang terlibat dalam berbagai program studi di univeritas itu. Jumlah itu diperkirakan akan meningkat dalam dua tahun mendatang. PETER DE YOUNG Kepala Hubungan Masyarakat Edith Cowan University Perth, Western Australia
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini