Narkotik

BANYAK negara menyatakan perang terhadap narkotik. Filipina termasuk yang paling gencar memerangi pengguna dan pengedar zat adiktif tersebut. Tapi, di sejumlah negara, legalisasi narkotik secara terbatas, terutama ganja, mulai marak karena kampanye yang ada dianggap tak efektif.

250 juta orang di seluruh dunia menggunakan minimal satu jenis narkotik:
1/5 kejahatan dunia terkait dengan narkotik.
200 ribu orang meninggal rata-rata per tahun akibat penggunaan narkotik.
1/3 di antaranya perempuan.
1 dari 20 remaja menggunakan narkotik,
1 dari 6 di antaranya menjalani rehabilitasi.
1 dari 5 pecandu yang direhabilitasi adalah perempuan.
183 juta orang mengisap ganja
33 juta orang mengkonsumsi amfetamin
12 juta orang di 148 negara menggunakan narkotik jenis suntik.
43,5 per 1 juta orang, tingkat kematian akibat narkotik

AMERIKA
- US$ 51 miliar, pengeluaran tahunan Amerika untuk memerangi narkotik.
- 28 negara bagian di Amerika melegalkan penggunaan ganja untuk pengobatan.
- 8 negara bagian membolehkan pengambilan pajak dari penjualan ganja.
- 1,488 juta warga Amerika ditahan karena narkotik pada 2015.
- 84% di antaranya hanya menjadi pemilik, bukan pengedar atau bandar.

INDONESIA
- 18 orang dieksekusi mati sejak Joko Widodo menjadi presiden.
- 807 kasus narkotik ditangani Badan Narkotika Nasional pada 2016, meningkat dibanding 2015 sebanyak 638 kasus.
- 1.238 tersangka, 21 di antaranya warga asing.
- 2,687 ton ganja, 20 ribu pohon, 16 hektare ladang ganja disita pada 2016.
- 1,016 ton sabu dan 754 butir ekstasi disita BNN.
- 21 kasus pencucian uang dengan nilai Rp 261,863 miliar.

FILIPINA
- 7.028 orang terbunuh sejak Presiden Rodrigo Duterte menyatakan perang terhadap narkotik.
- 2.503 tersangka pengedar narkotik terbunuh dalam operasi polisi.
- 6,719 juta rumah tersangka pemakai dan pengedar didatangi oleh polisi.
- 51.547 pelaku ditahan.

Sumber: CNN, Drug Abuse, Drug Policy, Governing, Global Commission on Drug Policy, Global Security, Rappler, Statista, The Independent, The Economist, Time, White House, World Health Organization