Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Kartun

Orang Tua Ikut Kursus Matematika

7 Juli 2013 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

LANGKAH Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan kurikulum baru pertengahan bulan ini menuai pro dan kontra. Meski niatnya baik, menciptakan metode belajar yang merangsang tumbuhnya kreativitas dan kompetensi anak didik, persiapan kurikulum ini dinilai kurang matang. Para guru yang akan menjadi pelaksana juga baru ditatar pada awal Juli ini. Para pengamat dan praktisi pendidikan khawatir, ujung-ujungnya kurikulum baru malah akan menyulitkan para murid menyerap pelajaran di sekolah.

Soal daya serap murid sekolah pernah diulas majalah Tempo edisi 3 November 1984. Gara-gara banyak pelajar yang nilai matematikanya jeblok, sejumlah dosen dan mahasiswa di beberapa perguruan tinggi secara sukarela memberikan kursus matematika. Uniknya, peserta kursus itu bukan para pelajar, melainkan orang tua mereka.

Inisiatif ini mula-mula datang dari sejumlah dosen Fakultas Teknik Universitas Negeri Sebelas Maret (UNS), Solo. Pada 1980, mereka membuka kursus matematika untuk orang tua murid. Alasannya sederhana: banyak orang tua kebingungan memahami konsep ilmu hitung modern yang diajarkan para guru di sekolah. Akibatnya, mereka kerap pusing bila anaknya meminta bantuan untuk menyelesaikan pekerjaan rumah. Dua tahun kemudian, karena banyaknya dosen yang membuka kursus orang tua murid, pihak Fakultas Teknik tertarik mengkoordinasi kegiatan sosial itu.

Walhasil, muncullah sebuah "program khusus" di Fakultas Teknik UNS: dosen masuk kampung untuk memberi kursus matematika kepada orang tua murid sekolah dasar. Pihak Fakultas bahkan mengalokasikan dana khusus untuk itu.

Menurut pejabat Pembantu Dekan II Fakultas Teknik UNS kala itu, Ridwan Asmuni, peserta kursus tidak perlu bayar. Mereka malah mendapat diktat gratis dari Fakultas. Kursus digelar di sejumlah kelurahan. Salah satunya di Kelurahan Makam Haji, kawa­san barat daya Solo. Satu paket kursus biasanya diberikan selama 10 hari.

Masyarakat menyambut program itu dengan antusias. Setiap kursus dibuka, kelas pasti penuh. Satu kali pertemuan rata-rata diikuti 60 peserta berusia 30-an tahun. Tiga perempat dari mereka para ibu. Semuanya memiliki anak yang duduk di bangku sekolah dasar.

Materi kursus disesuaikan dengan tingkat pemahaman peserta. Sebelum kursus dimulai, dosen akan memberikan sejumlah tes untuk mengetahui kondisi peserta dan bagaimana kira-kira kursus sebaiknya diberikan.

Begitu pula di akhir kursus, tes kembali diberikan untuk mencari tahu apakah materi yang disampaikan bisa dipahami. Hasilnya cukup memuaskan, "Sebanyak 75 persen peserta sudah mampu memahami matematika modern, dan bisa membimbing putra-putrinya," kata Pembantu Dekan III Fakultas Teknik UNS Soetomo kepada Tempo kala itu.

Belakangan sejumlah dosen di perguruan tinggi lain ikut mengadakan kursus serupa, misalnya Wirasto, dosen matematika Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Kursus matematika gratis buat orang tua dan wali murid ini juga diadakan oleh sejumlah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara, Medan.

Sri Wiyanti, salah satu peserta kursus di Solo, mengatakan dia bertambah pintar dalam berhitung dan lebih mudah membimbing anaknya belajar matematika. Anak sulungnya, Sukmawan, yang duduk di kelas V SD, mengakuinya. "Sekarang Ibu mengajarkan matematika lebih jelas," ujarnya. Sukmawan mengatakan di sekolah ia sulit menangkap penjelasan guru karena terbatasnya waktu pelajaran, juga banyaknya murid dalam kelas. "Di rumah, Ibu bisa menjelaskan lebih lama."

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya

Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
>
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus