Baca berita dengan sedikit iklan, klik disini
Pertengahan Juni lalu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akhirnya memutuskan menaikkan harga bahan bakar minyak. Keputusan pemerintah ini langsung memicu demonstrasi buruh di sejumlah kota. Di Internet, protes serupa merebak, dengan dimensi berbeda. Situs berita Tempo.co bekerja sama dengan lembaga pemantau media sosial PoliticaWave memonitor respons khalayak pada 22-26 Juni lalu dan menemukan bahwa 47 persen netizen memang menolak kenaikan harga BBM. Tapi yang netral juga tak sedikit, yakni 45 persen. Mereka yang setuju hanya 8 persen. Yang menarik, sebagian pengguna media sosial justru tak setuju terhadap unjuk rasa besar-besaran menolak kenaikan harga BBM. Ada 2.296 perbincangan dengan topik senada. Selain itu, ada 3.489 perbincangan tentang kenaikan harga rokok. Menurut netizen, minimnya protes soal kenaikan harga produk tembakau menunjukkan publik sebenarnya tak keberatan harga BBM naik.
|
- Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
- Akses penuh seluruh artikel Tempo+
- Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
- Fitur baca cepat di edisi Mingguan
- Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo