Paket Hemat PTUN Semarang

TERNYATA, kata ”paket hemat” tidak hanya berlaku dalam promosi makanan, tapi juga berlaku dalam dunia peradilan, yaitu Pengadilan Tata Usaha Negara Semarang. Hal ini terjadi dalam perkara No. 16/2000/PTUN Semarang yang diajukan oleh Wong Hera Wijaya. Berdasarkan putusan Peninjauan Kembali No. 295 PK/1996 sertifikat No.134 telah dibatalkan oleh pihak BPN atas eksekusi yang telah final. Kemudian ia mengajukan gugatan pembatalan penerbitan sertifikat ke PTUN Semarang, terdaftar di bawah Reg. Perkara No. 141/ 1999, yang dipimpin langsung oleh Ketua PTUN Semarang.

Dalam pemeriksaan perkara No. 141 sedang berjalan, tiba-tiba muncul gugatan No. 16/2000, yang merupakan ”paket hemat” PTUN Semarang dengan obyek yang sama. Perkara itu, konon, dipegang langsung oleh Ketua PTUN Semarang, dengan hakim, tapi tiba-tiba tanpa alasan yang jelas diserahkan ke hakim tunggal lainnya.

Luar biasa, sidang dikebut, setiap tiga hari sekali, sesuai dengan kehendak penggugat. Sudah barang tentu perkara No. 141/1999 yang sedang diperiksa dalam lembaga peradilan yang sama dapat dikejar. Mengingat obyek yang dimohonkan pembatalan adalah sertifikat klien kami, akhirnya kami dapat diikutkan sebagai tergugat intervensi. Sewaktu sidang berlangsung, saya telah memprotes acara cepat sidang itu. Namun, hakim tunggal itu tidak berkenan, dan malah mengancam sidang akan dilaksanakan tiap-tiap hari. Ada apa ini?

C. SUHADI
Semarang