Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Prelude

Pamitan Catatan Pinggir

Goenawan Mohamad menulis esai "Setelah 46 Tahun", pamit menulis Catatan Pinggir.

16 April 2023 | 00.00 WIB

Image of Tempo
Perbesar

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pamitan Catatan Pinggir

TEMPO edisi 3-9 April 2023 menyajikan pamitan Goenawan Mohamad dari Catatan Pinggir setelah eksis selama 46 tahun dan setiap pekan hadir di halaman terakhir majalah kita ini.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Saya lahir pada 1960, membaca majalah Tempo rutin sejak 1983. Setiap majalah tiba di tangan, yang dibaca lebih dulu adalah Catatan Pinggir. Entah ada magnet apa atau hanya karena kebiasaan, tapi itulah yang saya lakukan selama 40 tahun. Padahal mungkin hanya 50 persen dari ribuan Catatan Pinggir yang isinya saya pahami.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Meski begitu, sungguh saya merasakan manfaat Catatan Pinggir. Pikiran saya dibawa berkelana ke seluruh penjuru dunia, diperkenalkan dengan hal-hal yang saya belum tahu di dunia sastra, kebudayaan, filsafat, politik dan tingkah laku.

Di suatu siang pada 1991, saya pernah bertemu dengan Mas Goenawan Mohamad di restoran Big Boy di Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta. Saya senang bisa bersalaman dan mengobrol tentang Tempo. Pada 2008, saya bertemu lagi dengannya di Komunitas Salihara, Pasar Minggu, sewaktu Mas Goen menyediakan diri menandatangani buku terbarunya, Tuhan & Hal-Hal yang Tak Selesai.

Karena kutipan tentang Karl Marx terserak di berbagai tulisan dan esainya, dalam kesempatan tersebut saya tanya apakah Mas Goen seorang Marxist. Dengan rendah hati dia menjawab, “Ya, sebatas kemampuan dia memahaminya.” Terima kasih Mas Goen, saya masih tunggu tulisannya di media mana pun.

Patrianto G. Subiyantoro
Bintaro, Jakarta Selatan

Terima kasih, Pak Anto telah setia menjadi pembaca Catatan Pinggir. Goenawan Mohamad masih tetap menulis di rubrik Marginalia, rubrik pengganti Catatan Pinggir yang diisi oleh banyak penulis.


Fenomena Ibu Ida Dayak

BELAKANGAN, viral mengenai Ibu Ida Dayak, seorang perempuan yang mempraktikkan pengobatan alternatif yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit, seperti kaki bengkok, bisu, dan tuli. Terlepas dari pro-kontra dan kemanjuran pengobatan alternatif, kesembuhan pasien hal utama dan terpenting. Dalam pengobatan ada suatu aspek yang menarik, yakni efek plasebo.

Efek plasebo adalah efek positif yang terjadi ketika seseorang merasa diobati tanpa memperoleh obat yang sebenarnya. Akibat adanya sugesti yang sangat kuat dari pikiran seseorang, efek ini akhirnya membantu mendorong tubuh pulih atau menyembuhkan tubuh manusia.  

Dalam dunia medis, efek plasebo sering digunakan dalam percobaan obat untuk membandingkan efektivitas suatu obat dengan obat palsu dalam pengembangan obat di dunia medis. Di balik kemanjuran efek plasebo, perlu diingat bahwa plasebo hanya efek ketika tubuh bekerja tanpa mendapat pertolongan apa pun. Jadi efek ini menyembuhkan tubuh terutama mengandalkan kemampuan alami tubuh. 

Selain itu, efek plasebo hanya bersifat sementara dan tidak bisa menjadi pengobatan utama. Namun, di sisi lain, beberapa penelitian menunjukkan efek plasebo bisa digunakan sebagai alternatif pengobatan untuk beberapa kondisi kesehatan. Misalnya, efek plasebo bisa membantu mengurangi rasa sakit pada pasien dengan kondisi tertentu, seperti sakit kepala, nyeri punggung, dan nyeri sendi, juga membantu meningkatkan mood dan kualitas hidup pasien yang mengalami depresi.

Beberapa dokter dan ahli kesehatan menganggap efek plasebo sebagai salah satu alternatif pengobatan yang aman dan efektif untuk beberapa kondisi kesehatan. Selain itu, efek plasebo bisa membantu mengurangi penggunaan obat-obatan yang memiliki efek samping buruk pada pasien.

Dari fenomena-fenomena yang terjadi, dapat kita simpulkan bahwa keyakinan akan kesembuhan merupakan aspek yang sangat penting dalam kesehatan manusia. Keyakinan yang kuat akan kesembuhan bahkan tanpa pengobatan pun akan bisa memunculkan efek plasebo dan mendorong pemulihan kesehatan. 

Pemanfaatan efek plasebo dalam dunia medis perlu dilakukan secara hati-hati dengan pengawasan yang terlatih. Pemanfaatan dalam kehidupan sehari-hari tetap harus memperhatikan faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi kesehatan kita, seperti pola makan, olahraga, dan kebiasaan hidup sehat lain. 

Vito Anthoni Stanpo
[email protected]

Image of Tempo
Image of Tempo
Berlangganan Tempo+ untuk membaca cerita lengkapnyaSudah Berlangganan? Masuk di sini
  • Akses edisi mingguan dari Tahun 1971
  • Akses penuh seluruh artikel Tempo+
  • Baca dengan lebih sedikit gangguan iklan
  • Fitur baca cepat di edisi Mingguan
  • Anda Mendukung Independensi Jurnalisme Tempo
Lihat Benefit Lainnya
Image of Tempo

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Image of Tempo
Logo Tempo
Unduh aplikasi Tempo
download tempo from appstoredownload tempo from playstore
Ikuti Media Sosial Kami
© 2024 Tempo - Hak Cipta Dilindungi Hukum
Beranda Harian Mingguan Tempo Plus